Hingga saat ini, Pemkot Tomohon belum memberikan keterangan resmi mengenai besaran anggaran yang digunakan serta alasan utama memilih Jakarta sebagai lokasi workshop.

Ketika media mencoba menghubungi Sekretaris Daerah Kota Tomohon (Sekdakot) Edwin Roring melalui telepon dan WhatsApp, tidak ada tanggapan.

Bahkan, ketika awak media mendatangi kantornya pada Rabu (19/2/2025), Edwin Roring tidak berada di tempat.

“Pak Sekdakot Edwin Roring sedang keluar daerah. Balik saja nanti,” ujar seorang petugas Satpol PP yang berjaga di depan kantor Wali Kota Tomohon.

Masyarakat pun menunggu klarifikasi transparan mengenai besaran anggaran yang digunakan serta urgensi mengadakan acara tersebut di ibu kota.

Di tengah tantangan ekonomi dan desakan efisiensi, langkah Pemkot Tomohon ini menjadi ujian nyata terhadap komitmen pemerintah daerah dalam menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo Subianto.

Jika Pemkot Tomohon tidak segera memberikan klarifikasi, maka dugaan pemborosan anggaran demi kepentingan pribadi akan semakin kuat.

Apakah ini benar-benar optimalisasi APBD, atau hanya sekadar tameng untuk perjalanan dinas ke Jakarta? Warga Tomohon menuntut jawaban.

[**/Bung Arp]