MANADO, PRONews5.com– Jelang Musyawarah Daerah (Musda) DPD I Partai Golkar Sulawesi Utara untuk periode 2025–2030, nama Tonny Hendrik Lasut (THL) mencuat sebagai figur kuat yang digadang-gadang menggantikan Christiany Eugenia Paruntu (CEP) sebagai Ketua DPD I.

THL menyatakan siap maju apabila telah mendapat rekomendasi resmi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar.

Saat ini, CEP masih menjabat sebagai Ketua Golkar Sulut dan telah memimpin selama dua periode.

Sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Golkar, tepatnya BAB IX Pasal 66 Ayat 1, masa jabatan ketua dibatasi hanya dua periode—baik berturut-turut maupun tidak.

Dengan demikian, peluang untuk regenerasi terbuka lebar dalam Musda mendatang.

Tonny Hendrik Lasut, yang kini menjabat Wakil Ketua DPRD Minahasa Tenggara dan juga Ketua DPD II Golkar Mitra, telah menyatakan komitmennya untuk maju jika semua mekanisme partai telah ditempuh.

“Yang paling penting adalah rekomendasi dan petunjuk dari DPP. Jika semuanya sesuai aturan, saya siap maju.

Dukungan dari DPD II se-Sulut dan para pemilik suara sudah ada.

Kalau semuanya sejalan, mari kita jalan bersama. Karena kami ini pejuang, bukan penonton,” ujar THL penuh semangat, Minggu (1/6/2025).

Figur THL dinilai sebagai sosok kader progresif dengan rekam jejak yang kuat di akar rumput.

Kehadirannya di bursa calon Ketua DPD I mendapat dukungan dari sejumlah pengurus dan kader Golkar, khususnya di wilayah kabupaten/kota.

Mereka melihat THL sebagai simbol penyegaran dan penguatan struktur partai di Sulut.

Salah satu dukungan disampaikan oleh Ketua Fraksi Golkar Mitra, Fanly Mokolomban.

Ia menegaskan bahwa THL adalah pemimpin dengan integritas, konsistensi, dan perhatian tinggi terhadap kader.

“Di bawah kepemimpinannya, Golkar Mitra semakin solid. Kami percaya beliau bisa membawa perubahan nyata di level provinsi,” ujarnya kepada media.

Meski begitu, bursa calon Ketua Golkar Sulut tidak hanya akan diisi oleh satu nama.

Beberapa kader lain disebut-sebut akan ikut meramaikan kontestasi internal ini.

Namun demikian, semua kandidat dinilai memiliki semangat yang sama: memajukan partai dan membesarkan Golkar di Sulawesi Utara.

Musda mendatang dinilai strategis karena menjadi penentu arah dan kepemimpinan Golkar Sulut dalam menghadapi agenda besar nasional, termasuk Pilkada 2024 lanjutan dan Pemilu 2029.

Di bawah komando Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia, konsolidasi dan regenerasi di tubuh partai menjadi agenda prioritas.

Kini pertanyaan yang mengemuka adalah: apakah Tonny Hendrik Lasut akan memimpin Partai Golkar Sulut lima tahun ke depan? Jawabannya akan terungkap dalam Musda yang dijadwalkan digelar dalam waktu dekat, dan akan menjadi momentum penting bagi wajah baru politik Sulawesi Utara.

[**/ARP]