Lebih dari sekadar politisi, HAG membawa nilai-nilai spiritual dalam pendekatannya. Salah satu filosofi hidup yang sering ia sampaikan adalah:

“Saat kita di atas, bersyukurlah. Saat kita di bawah, bersyukurlah karena Tuhan sedang menguji kita. Maka berbuat baiklah selagi ada waktu.”


Pernyataan itu mencerminkan karakternya yang rendah hati dan membumi, kualitas yang kini dinilai langka dalam lanskap politik daerah.

Dengan segala pengalaman, jejaring luas, dan gaya kepemimpinan yang inklusif, Hangky Arther Gerungan semakin diyakini sebagai sosok yang bisa menyatukan kembali Partai Golkar Sulut.

Kini, mata publik tertuju pada Musda yang tak sekadar memilih ketua, tetapi juga menentukan arah masa depan partai berlambang pohon beringin di Bumi Nyiur Melambai.

[**/ARP]