TOMOHON– Puluhan ribu warga memadati Stadion Parasamya Walian, Jumat (22/11/2024), dalam kampanye akbar pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tomohon nomor urut dua, Wenny Lumentut dan Michael Mait (WLMM).
Salah satu momen paling mengharukan terjadi saat Wenny Lumentut, akrab disapa Pa Ani, menghadirkan dua lansia dan seorang penyandang disabilitas ke atas panggung.
Hal ini menuai apresiasi luas, termasuk dari tokoh masyarakat Sonny Lapian, yang menyebutnya sebagai langkah berani yang jarang dilakukan dalam dunia politik.
“Ini bukti bahwa WLMM peduli lansia dan disabilitas di Kota Tomohon,” kata Sonny Lapian.
Kampanye ini juga dihadiri sejumlah tokoh penting, seperti mantan Wakil Wali Kota Linneke Syeni Watulangkow (LSW) dan mantan Wali Kota Syerly Adelyn Sompotan (SAS).
Dalam orasi mereka, keduanya menyatakan dukungan penuh kepada WLMM, menyerukan masyarakat untuk memilih pasangan ini pada Pilkada 27 November 2024.
“Jangan lupa, tanggal 27 November coblos nomor dua untuk Tomohon yang lebih baik!” tegas SAS.
Ketua Tim Pemenangan WLMM, Andy Raymond Sengkey, dan Ketua Tim Kampanye pasangan calon Gubernur Sulawesi Utara, Ramoy Markus Luntungan (RML), turut memberikan semangat kepada para pendukung.
“Kita dukung dan doakan agar pada 27 November ini, WLMM pasti menang,” ujar Andy Sengkey.
Dalam pidato politiknya, Wenny Lumentut menekankan pentingnya kepemimpinan berbasis empati dan keadilan sosial. Ia mengutip pernyataan Presiden Prabowo Subianto:
“Kalau rakyat basah, pemimpin basah. Kalau rakyat miskin, pemimpin miskin.”
Ia juga memastikan visi dan misi WLMM dirancang realistis dan sesuai dengan kemampuan anggaran daerah.
“Kami tidak menjanjikan hal muluk, tetapi memastikan program nyata yang akan dijalankan jika diberi mandat oleh rakyat,” tegasnya, disambut riuh tepuk tangan pendukung.
Michael Mait, calon Wakil Wali Kota, menambahkan bahwa jabatan adalah amanah yang harus dijalankan dengan tanggung jawab penuh.
Ia mengajak masyarakat untuk menjaga kedamaian dan menjadi teladan dalam penyelenggaraan Pilkada.
“Sebagai kota religius, Tomohon harus menjadi contoh Pilkada yang aman dan demokratis,” ujarnya.
Survei independen terbaru menunjukkan WLMM unggul dengan elektabilitas 58%. Kampanye ini juga menjadi panggung transparansi, di mana Wenny Lumentut menyatakan bahwa mereka maju melalui jalur independen dengan menggunakan anggaran pribadi.
“Ini adalah diakonia kami kepada masyarakat Tomohon, sebagai bentuk pelayanan tulus,” katanya.
Sorakan penuh semangat seperti “WLMM menang, nomor dua torang gas!” dan “Lantik jo, lantik jo!” menggema di stadion, mencerminkan optimisme warga.
Acara ini berlangsung dari sore hingga malam hari, menyuguhkan orasi politik yang membangun, hiburan, serta pesan inklusif yang kuat.
Dengan dukungan besar yang terlihat dalam kampanye ini, pasangan WLMM tampak semakin dekat dengan mandat rakyat untuk membawa Tomohon menuju perubahan yang lebih baik.
[**/ARP]