Saat ditemui awak media di Solo, Kamis (5/12), ia hanya tersenyum dan berkata, “Ya berarti partainya perorangan.”

Pernyataan itu diulang Jokowi beberapa kali saat ditanya lebih lanjut mengenai peluang bergabung dengan partai lain, termasuk Golkar.

“Partainya partai perorangan,” ucap mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut sambil tersenyum.

Ketegangan antara Jokowi dan PDIP bukanlah hal baru.

Langkah politik Jokowi dan keluarganya, termasuk pencalonan Gibran sebagai Wakil Presiden, disebut-sebut menjadi penyebab utama retaknya hubungan ini.

PDIP tampaknya mengambil langkah tegas dengan memutuskan garis hubungan mereka dengan Jokowi, yang sebelumnya menjadi kader andalan partai.

Keputusan ini menjadi sorotan publik, mengingat peran besar Jokowi dalam sejarah politik PDIP dan Indonesia.

Sikap Jokowi yang tetap santai dan enggan berkomentar lebih jauh menunjukkan bahwa ia kini memilih untuk bergerak di jalur politik yang berbeda dari partai yang pernah membesarkan namanya.

[**/IND]