Sebelumnya, keluhan datang dari sejumlah pegawai RSUD yang memilih untuk tidak mengungkapkan identitas mereka.

Mereka mengungkapkan kekecewaan mendalam karena belum menerima insentif meski telah bekerja keras, bertaruh nyawa, dan bekerja tanpa mengenal waktu dalam menangani pandemi Covid-19.

“Kami sudah bekerja siang dan malam tanpa mengenal waktu, bertarung nyawa menghadapi pandemi Covid-19 yang mematikan.

Tapi sampai sekarang insentif kami belum juga dibayarkan.

Kami mohon bantuan Pemerintah dan aparat penegak hukum,” ujar salah satu pegawai yang merasa hak mereka belum dipenuhi.

Para tenaga kesehatan ini mengungkapkan bahwa pekerjaan mereka penuh risiko dan berisiko mengancam keselamatan jiwa.

“Kami sudah mempertaruhkan nyawa. Hak kami harus dibayar,” tegas mereka.

Tenaga kesehatan yang berada di garis depan penanganan pandemi Covid-19 berharap agar Pemerintah Daerah dan pihak terkait segera memberikan solusi yang tepat agar hak mereka segera terpenuhi.

Mereka menyatakan bahwa perjuangan mereka di tengah pandemi seharusnya mendapatkan penghargaan yang setimpal, termasuk hak insentif yang masih tertunda.

[**/ARP]