MINAHASA, PRONews5.com Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa menyalurkan bantuan darurat kepada 637 kepala keluarga yang terdampak banjir akibat luapan Danau Tondano, dalam kegiatan yang dipusatkan di Kantor BPBD Minahasa, Rabu (25/6/2025), sebagai bagian dari tanggung jawab kemanusiaan dan langkah awal pemulihan pascabencana.

Penyerahan bantuan dilakukan langsung oleh Bupati Minahasa, Robby Dondokambey, SSi, MAP, didampingi Wakil Bupati Vanda Sarundajang, SS, dan Ketua DPRD Minahasa, Drs Robby Longkutoy, MM. Hadir pula jajaran pemerintah daerah termasuk Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, Drs Riviva Maringka, MSi.

Dalam sambutannya, Bupati RD menyampaikan keprihatinan atas musibah yang menimpa masyarakat, sekaligus mengapresiasi kebersamaan semua pihak dalam merespons bencana.

“Bencana ini tidak hanya merusak rumah dan lahan pertanian, tapi juga membuat ratusan warga mengungsi. Namun saya bangga melihat semangat gotong royong masyarakat, TNI-Polri, relawan, dan organisasi sosial yang bahu-membahu menolong sesama,” ujar Bupati RD.


Ia menegaskan bahwa penanganan tidak berhenti pada penyaluran bantuan, tetapi dilanjutkan dengan langkah pemulihan jangka menengah dan panjang, termasuk normalisasi sungai, pemetaan wilayah rawan, dan edukasi masyarakat.

“Bantuan ini memang tidak sebanding dengan kerugian yang dialami. Tapi inilah bentuk kehadiran nyata pemerintah di tengah masyarakat. Kita harus bangkit bersama dan membangun Minahasa yang tangguh,” tandasnya.


Kepala BPBD Minahasa, Lona Wattie, SSTP, MSi, menjelaskan bahwa total pengungsi akibat banjir mencapai 637 kepala keluarga. Pemerintah pusat melalui BNPB telah menyalurkan 500 paket sembako serta 400 matras dan selimut.

“Masih ada kekurangan sekitar 137 paket bantuan, tapi ini telah ditutupi melalui sumbangan sukarela dari kepala OPD, camat, dan para stakeholder,” ujar Lona.


Ia menambahkan, Pemkab Minahasa telah menetapkan dua kali status tanggap darurat dan kini memasuki fase transisi ke masa pemulihan yang berlangsung dari 18 Juni hingga 18 Juli 2025, berdasarkan Surat Keputusan Bupati.

Sebagai bentuk kesiapsiagaan, BPBD juga menerima dua unit perahu katamaran lengkap dengan mesin untuk mendukung proses evakuasi dan distribusi bantuan di daerah rawan banjir.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Robby juga kembali menyerukan pentingnya “Gerakan Sadar Sampah” sebagai program prioritas daerah. Ia menekankan bahwa salah satu penyebab banjir adalah penyumbatan saluran air oleh sampah rumah tangga.

“Mari kita mulai dari hal kecil: buang sampah pada tempatnya, kurangi plastik sekali pakai, dan jaga aliran air. Karena bencana tidak selalu datang dari alam, tapi juga dari kelalaian kita sendiri,” ucapnya.


Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga hutan dan sungai sebagai bagian dari ketahanan lingkungan Minahasa di masa depan.

Penyaluran bantuan ini menjadi bentuk nyata solidaritas Pemkab Minahasa dalam mengawal pemulihan pascabencana secara menyeluruh dan terstruktur. Dengan semangat gotong royong, Pemkab optimistis Minahasa akan bangkit lebih kuat dan lebih siap menghadapi tantangan bencana di masa mendatang.

“Kita tidak bisa berjalan sendiri. Kunci dari pemulihan dan ketangguhan daerah ini adalah kebersamaan,” tutup Bupati RD.

[**/ARP]