Seorang staf di salah satu dinas membenarkan hal tersebut.

“Pak kadis dan ibu Sek sudah hampir satu minggu tidak berada di kantor, mereka ada berangkat ke Jakarta, hadir di pelantikan Bupati,” ungkap staf tersebut.

Kepergian para pejabat ini memicu pertanyaan publik mengenai efektivitas pelayanan pemerintahan.

Apakah keberangkatan mereka sejalan dengan kepentingan daerah, atau justru hanya manuver politik demi mengamankan posisi di pemerintahan baru?

Masyarakat kini menunggu langkah Bupati dan Wakil Bupati yang baru untuk menegakkan disiplin di jajaran pemerintahan.

Jika benar ada unsur “cari muka” atau kepentingan pribadi di balik keberangkatan tersebut, bukan tidak mungkin evaluasi besar-besaran terhadap para pejabat akan segera dilakukan.

[**/ARP]