MANADO, PRONews5.com Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Swadaya Masyarakat Independen Nasionalis Anti Korupsi (INAKOR) menyatakan bahwa kisruh berlarut di Bank SulutGo (BSG) bukan lagi sekadar konflik internal, melainkan krisis tata kelola yang memperlihatkan gagalnya fungsi pengawasan di tubuh BUMD tersebut.

INAKOR menilai kemelut ini menjadi bukti kelalaian struktural di level komisaris yang membuat stabilitas bank terguncang dan kepercayaan publik merosot tajam.

Ketua Harian DPP INAKOR, Rolly Wenas, menegaskan bahwa rangkaian demonstrasi ASN, aksi kepala daerah, hingga silang pendapat antarpemegang saham adalah indikator bahwa mekanisme pengawasan BSG tidak berjalan, bahkan mendekati kolaps.

“Ketika warga dan ASN harus turun ke jalan menuntut hak mereka, ketika kepala daerah ikut memimpin aksi, itu bukti telanjang bahwa mekanisme pengawasan di Bank SulutGo lumpuh.

Tidak ada alasan lain selain kegagalan fungsi pengawas,” tegas Wenas, Rabu (26/11/2025) di Manado.

Menurut INAKOR, kegaduhan yang menyeret nama BSG dalam beberapa pekan terakhir bukan disebabkan tekanan eksternal atau krisis ekonomi nasional.

Seluruh konflik, kata mereka, lahir dari kelalaian pengawasan di level tertinggi—terutama pada struktur dewan komisaris yang dinilai gagal meredam eskalasi dan menjaga soliditas pemegang saham.

“Bank daerah bisa tetap stabil di tengah tekanan asalkan pengawas bekerja.

Tapi yang terjadi justru sebaliknya: konflik membesar, pemegang saham saling berhadap-hadapan, dan publik dipaksa menyaksikan drama yang seharusnya diselesaikan di meja pengawasan.

Ini contoh paling jelas dari pengawasan yang gagal,” ujar Wenas.