MINAHASA, PRONews5.com Kehadiran Taman God Bless Minahasa di Lapangan Sam Ratulangi Tondano sejak soft opening pada 19 Maret 2024 membawa dampak besar bagi kehidupan warga. Ruang publik baru ini bukan hanya menjadi tempat hiburan, melainkan juga motor penggerak pertumbuhan UMKM di Kabupaten Minahasa.

Setiap sore hingga akhir pekan, ribuan pengunjung memadati taman. Lampu-lampu hias, musik jalanan, hingga jajanan lokal menjadi magnet utama. Deretan pedagang kecil tampak sibuk melayani pembeli.

“Sekarang UMKM hidup di Minahasa. Kota Tondano yang dulu sepi, kini jadi ramai. Kami pedagang bisa ikut sejahtera,” kata Maria, penjual gorengan yang berjualan di area taman.

Tak hanya kuliner, usaha penyewaan sepeda dan mobil listrik ikut tumbuh pesat. “Per 30 menit kami sewakan Rp25 ribu, kalau 1 jam Rp50 ribu. Kalau ramai bisa sampai 150 kali disewa. Pendapatan sehari bisa tembus Rp1 juta lebih,” ujar Ibu Sum, pengusaha rental kendaraan listrik.

Keberadaan taman ini mengubah wajah Tondano yang sebelumnya dijuluki “kota mati”. Kini, perputaran ekonomi masyarakat terasa nyata. Pedagang kecil bisa menambah gerobak, bahkan mempekerjakan warga sekitar.

Meski demikian, tantangan keberlanjutan menjadi perhatian. Kebersihan, keamanan, dan perawatan fasilitas dinilai penting agar taman tidak kehilangan daya tarik.

“Tantangannya sekarang ada di pemerintah. Kalau tidak dirawat, lama-lama bisa rusak dan ditinggalkan,” ungkap Berty, warga Tondano.

Taman God Bless Minahasa berpotensi menjadi destinasi wisata unggulan Sulawesi Utara.

Dengan lokasi strategis, fasilitas lengkap, dan dukungan UMKM, taman ini telah menjadi simbol kebangkitan ekonomi lokal.

Lebih dari sekadar tempat rekreasi, Taman God Bless Minahasa kini menjelma sebagai ruang sosial, ekonomi, dan budaya baru Minahasa.

Dari kota yang dulu sepi, Tondano kini kembali hidup—dihidupkan oleh masyarakatnya sendiri dengan dukungan ruang publik yang tepat.

[**/ARP]