MINAHASA, PRONews5.com– Di tengah tenangnya gelombang Danau Tondano yang membentang megah di jantung Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, berdiri anggun sebuah pulau kecil bernama Likri.
Pulau yang dahulu sunyi dan terlupakan ini, kini bersiap menjemput takdir barunya: menjadi ikon pariwisata dunia dari tanah Minahasa.
Pulau Likri bukan sekadar daratan di tengah danau. Ia adalah narasi hidup dari sejarah geologis, kekayaan ekosistem, dan legenda cinta yang membekas dalam memori kolektif masyarakat Minahasa.
Menurut cerita turun-temurun, pulau ini terbentuk dari letusan Gunung Kaweng ribuan tahun silam.
Namun, masyarakat mengenalnya sebagai jejak dari sepasang kekasih yang menentang adat, menghilang ke dalam hutan, dan dari kisah mereka, Likri pun lahir.
“Pulau ini seperti lukisan alam yang dipahat oleh waktu dan cinta,” ujar salah satu tokoh adat Tou Tondano saat ditemui PRONews5.com.
Setelah sekian lama seolah dibekukan dalam keheningan, Pulau Likri kini menjadi bintang baru dalam peta investasi pariwisata nasional.
Dalam ajang North Sulawesi Investment Challenge (NSIC) 2024, proyek revitalisasi Pulau Likri terpilih sebagai satu dari tiga proyek unggulan, dengan nilai investasi fantastis mencapai Rp33 miliar.