MINAHASA, PRONews5.com– Seorang pemuda asal Desa Tondegesan I, Kecamatan Kawangkoan, ditangkap polisi usai melakukan penembakan menggunakan senjata angin yang menyebabkan tiga warga Desa Tempok, Kecamatan Tompaso, menjadi korban.
Pelaku berinisial TDT alias Tonny (25) berhasil diamankan oleh Tim Resmob Polres Minahasa yang dipimpin Aipda Suryadi SH bersama personel Polsek Kawangkoan dan Polsek Tompaso.
Insiden penembakan terjadi pada Minggu dini hari, 13 April 2025, sekitar pukul 01.00 WITA. Polisi juga menyita barang bukti berupa senjata angin merek Sharp Innova yang digunakan dalam aksi tersebut.
Kapolres Minahasa AKBP Steven J.R. Simbar, SIK, melalui Kasat Reskrim Polres Minahasa AKP Edi Susanto, S.Si, menjelaskan bahwa kejadian ini dipicu oleh informasi bahwa warga Desa Tondegesan merasa teman mereka dihadang oleh warga Desa Tempok pada malam sebelumnya.
“Keesokan harinya, sekelompok warga dari Desa Tondegesan mendatangi Desa Tempok dengan membawa senjata tajam dan senjata angin,” ujar AKP Edi.
Saat berada di Desa Tempok, pelaku TDT, seorang petani berusia 25 tahun, awalnya menembakkan senjata ke arah tiang listrik di pinggir jalan hingga menimbulkan suara nyaring.
Tidak lama kemudian, pelaku melihat kerumunan warga dan langsung melepaskan tiga tembakan ke arah massa, menyebabkan korban luka-luka.
Masih menurut AKP Edi Susanto, pelaku mengakui telah menembakkan senjata angin sebanyak empat kali, dengan tiga tembakan diarahkan langsung ke kerumunan warga. Setelah aksinya, pelaku melarikan diri, namun berhasil ditangkap dalam proses penyelidikan dan pengembangan oleh tim gabungan.
“Pelaku dan barang bukti sudah diamankan di Mapolres Minahasa untuk diproses sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.
Kapolres Minahasa AKBP Steven J.R. Simbar, SIK mengimbau seluruh masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dan menyelesaikan setiap konflik melalui jalur hukum, bukan dengan kekerasan antarwarga.
“Kami mengajak masyarakat menjaga situasi kamtibmas tetap kondusif dan tidak melakukan aksi balasan yang justru memperkeruh keadaan,” ujar Kapolres.
[**/ARP]
