Hasil pemeriksaan awal justru menguak sisi gelap dari kecelakaan ini: beberapa bangkai anjing ditemukan di kursi belakang Xenia, bersama bungkusan makanan beracun yang diduga menggunakan potas.

Satu unit ponsel Android juga ditemukan di dalam mobil. Namun, tak ada tanda-tanda keberadaan pengemudi.

Pihak kepolisian menduga kuat kendaraan tersebut merupakan “mobil doger”—istilah yang digunakan warga untuk menyebut mobil milik pelaku pencurian anjing.

Modus dengan racun potas dan makanan sudah kerap ditemukan dalam kasus-kasus pencurian hewan peliharaan, khususnya anjing, di wilayah Sulawesi.

Kapolres Tomohon AKBP Nur Khlis, S.I.K., melalui Kasi Humas Iptu Musalino Patah, membenarkan adanya kejadian tersebut.

“Kami sedang melakukan penyelidikan intensif, termasuk pelacakan digital dari ponsel yang tertinggal untuk mengungkap identitas sopir,” ungkap Patah kepada wartawan, Kamis siang.

Kedua kendaraan telah diamankan di Mapolsek Tombariri, termasuk barang bukti berupa bangkai anjing, ponsel, dan makanan beracun.

Polisi juga tengah menyelidiki kemungkinan keterkaitan kasus ini dengan jaringan pencuri hewan yang selama ini meresahkan masyarakat.