HAWAII– Delegasi TNI Angkatan Darat, yang dipimpin oleh Brigjen TNI Haryantana, S.H., Waasintel Kasad Bidang Pembinaan Intelijen, baru-baru ini sukses menyelenggarakan kegiatan Intelligence Subject Matter Expert Exchange di Markas Besar United States Army Pacific (USARPAC), Fort Shafter, Hawaii. Acara yang berlangsung dari 8 hingga 11 September 2024 ini berjalan dengan lancar dan penuh makna.*

Delegasi TNI AD terdiri dari Kolonel Inf Fransiscus Ari Susetio, S.E., M.Han., Paban VI/Hublu Sintelad, Kapten Inf Wahyu Hariatmoko, S.S.T.Han., Pabanda Analis Maslugri Spaban VI/Hublu Sintelad, Kapten Arm Fachrul Rozy, S.S.T.Han., Kaur Data Spabandya-3/Maslugri Spaban VI/Hublu Sintelad, dan Kapten Arm Alexander Argo Guntoro, S.S.T.Han., Kaur Kerma Non ASEAN Spabandya-1/Kersin Spaban VI/Hublu Sintelad.

Kegiatan dimulai dengan kunjungan kehormatan ke markas besar USARPAC, diikuti dengan Office Call bersama Wakil Komandan Jenderal USARPAC, Letnan Jenderal James B. Jarrard. Pertemuan ini membahas penguatan hubungan kerja sama militer yang telah terjalin erat antara TNI AD dan USARPAC, dengan fokus pada peningkatan profesionalisme dan manfaat mutual dari kedua institusi.

Diskusi dalam acara Intelligence Subject Matter Expert Exchange mengupas topik penting dalam bidang intelijen. Delegasi TNI AD mempresentasikan sistem teritorial Indonesia dan konsep Total Defense, yang melibatkan seluruh komponen rakyat dalam pertahanan negara. Selain itu, dibahas juga perkembangan kerja sama antara TNI AD dan USARPAC yang semakin positif.

Pihak USARPAC membagikan informasi mengenai situasi kawasan terkini, termasuk ancaman keamanan di perbatasan Lebanon-Israel, konflik Rusia-Ukraina, serta pengaruh China di Laut China Selatan. Mereka menjelaskan bagaimana struktur intelijen mereka beroperasi dalam menghadapi berbagai tantangan, serta peran intelijen dalam mendukung operasi militer.

Diskusi tersebut juga menghasilkan kesepakatan untuk melanjutkan kerja sama intelijen pada tahun 2025. Materi untuk kegiatan mendatang akan mencakup Unmanned Aerial System (UAS) dalam operasi intelijen serta kemungkinan memasukkan latihan intelijen dalam skala besar seperti Super Garuda Shield yang melibatkan kedua negara.

Sebagai bagian dari kegiatan, delegasi TNI AD mengikuti Cultural Program dengan mengunjungi Museum Nasional Hawaii dan Pearl Harbor, yang memperkaya pemahaman mereka tentang sejarah dan budaya Amerika Serikat.

Kegiatan ini menegaskan komitmen kedua belah pihak untuk memperkuat kerja sama intelijen dan militernya, serta meningkatkan pemahaman dan koordinasi dalam menghadapi tantangan keamanan global.

[**/ARP]