TOMOHON- Ribuan pemilih dan pendukung pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Kota Tomohon merasa kecewa mendalam setelah menghadapi apa yang mereka sebut sebagai pengkhianatan politik oleh elit Partai Gerindra di daerah tersebut.

Kekecewaan ini mencuat setelah rapat pleno hasil pemilu di KPU Tomohon, yang diadakan di Hotel Grand Master. Dalam rapat tersebut, PDIP secara terbuka menolak hasil Pilpres. Pernyataan ini disaksikan oleh semua saksi Capres dan partai politik yang hadir.

Lebih lanjut, saksi dari PDIP, Johanis Wilar, mengungkapkan bahwa mereka tidak diizinkan menandatangani berita acara Pilpres sesuai perintah atasan. Wilar juga menyebutkan bahwa Calon Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dianggap bermasalah hukum karena statusnya yang dinilai ilegal.

Pengungkapan ini memicu kemarahan di kalangan pendukung Prabowo dan Gibran di Tomohon. Mereka merasa telah dikhianati oleh elit Partai Gerindra, yang kini dianggap tidak konsisten dengan dukungan politik mereka. Kekesalan ini semakin mendalam karena elit Gerindra tampaknya mendukung calon dari PDIP, yang secara terbuka menolak pasangan Prabowo-Gibran.

Sikap ini juga berdampak pada dukungan mereka terhadap pasangan calon di Pilkada Kota Tomohon. Banyak pemilih, yang sebelumnya mendukung Sendy Rumajar, kini menyatakan dukungan mereka kepada pasangan Wenny Lumentut dan Michael Mait (WLMM).

“Sendy Rumajar telah mengkhianati kami, pendukung Bapak Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Mengapa harus berkoalisi dengan calon PDIP yang jelas-jelas tidak mendukung Prabowo?” ujar salah seorang pemilih yang kecewa, menegaskan peralihan dukungan mereka.

[**/ARP]