MINAHASA- Petani cengkih di Sulawesi Utara saat ini tengah berada dalam situasi yang sangat sulit setelah harga cengkih mengalami penurunan drastis.

Pada Senin, 15 Juli 2024, harga cengkih yang sebelumnya mencapai Rp135 ribu per kilogram, kini merosot tajam menjadi Rp95 ribu per kilogram.

Penurunan harga ini menimbulkan kekhawatiran dan kecurigaan adanya permainan bisnis yang merugikan petani.

Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Laskar Manguni Indonesia (LMI) Kabupaten Minahasa, Tonaas Noldy Lila, menyampaikan kekhawatirannya terhadap situasi ini.

“Saya curiga ini ada permainan bisnis yang ingin mengambil keuntungan,” ujar Noldy Lila pada Selasa (16/7/2024).

Ia menekankan bahwa permainan semacam ini sangat merugikan petani yang sudah bekerja keras.

Banyak petani cengkih yang telah melaporkan masalah ini kepada LMI.

“Sudah banyak petani cengkih yang melaporkan masalah ini.

Dalam waktu dekat, kami akan turun demo di Kantor Gubernur Sulut,” tegas Tonaas Noldy Lila.

Hal ini menunjukkan keseriusan mereka dalam menuntut keadilan dan perhatian dari pemerintah.

Noldy Lila juga menegaskan pentingnya perhatian dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara terhadap masalah ini.

“Saya minta Pemerintah Provinsi Sulut harus menyikapi masalah ini.

Apalagi dalam waktu dekat ini banyak petani cengkih yang akan merayakan pengucapan syukur, pengucapan syukur adalah tradisi penting bagi masyarakat, dan situasi ekonomi yang sulit tentu akan berdampak pada perayaan tersebut,” tegasnya.

Penurunan harga cengkih ini tidak hanya berdampak pada ekonomi petani, tetapi juga mengancam kesejahteraan mereka, terutama menjelang perayaan penting seperti pengucapan syukur.

Hence Eman dan Novri Sanger, petani cengkih asal Minahasa berharap adanya tindakan cepat dan tepat dari pemerintah untuk mengatasi masalah ini.

Dengan situasi ini, perhatian dari pemerintah dan langkah-langkah nyata sangat diharapkan oleh para petani cengkih di Sulawesi Utara.

Mereka membutuhkan kepastian bahwa harga cengkih akan stabil dan adil, sehingga mereka bisa terus berkontribusi pada perekonomian daerah dan kesejahteraan keluarganya.

Kami berharap pemerintah segera melakukan investigasi terhadap kemungkinan adanya permainan harga di pasar cengkih dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan stabilitas harga.

Selain itu, dukungan dan kebijakan yang berpihak pada petani sangat diperlukan agar kami para petani cengkih bisa bertahan dan tetap produktif dalam menghadapi tantangan ekonomi ini,” ucap mereka.

[**/ARP]