TOMOHON- Pasangan bakal calon Wenny Lumentut dan Michael Mait (WL-MM) terus memperkuat posisi mereka dalam kontestasi Pilkada Tomohon 2024, meskipun menghadapi berbagai tantangan, termasuk serangan fitnah dan kampanye negatif.
Sejak mengumumkan pencalonan mereka, WL-MM menjadi target berbagai isu yang dilontarkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, terutama di media sosial.
Namun, taktik kotor ini ternyata tidak mengurangi dukungan masyarakat, melainkan justru semakin mengokohkan posisi mereka.
Mantan Wakil Wali Kota Tomohon, Wenny Lumentut, kerap menjadi sasaran cibiran, tetapi popularitas pasangan ini tetap bertahan.
Simpati dan dukungan warga terus mengalir, bahkan masyarakat secara sukarela mengumpulkan dan menyerahkan dukungan KTP untuk WL-MM.
Hingga saat ini, hampir 11.111 dukungan telah diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tomohon untuk diverifikasi, meskipun jumlah total dukungan yang diterima sebenarnya mencapai 42.000.
“Kenyataannya total ada 42 ribu. Tapi yang kita masukkan ke KPU itu hanya 11 ribu,” ungkap Wenny Lumentut usai menyerahkan syarat dukungan ke KPU Tomohon beberapa waktu lalu.
Kerja keras tim pemenangan dan dukungan masyarakat tidak sia-sia.
Berdasarkan SK yang dikeluarkan oleh KPU Tomohon pada 19 Agustus 2024, WL-MM resmi menjadi pasangan pertama yang memenuhi syarat dukungan minimal untuk maju di Pilkada Tomohon.
Dalam SK tersebut, tercatat bahwa WL-MM mengantongi dukungan dari 9.711 warga yang tersebar di lima kecamatan.
Jumlah ini jauh melampaui syarat minimal yang ditetapkan, yakni 7.803 dukungan dengan sebaran di minimal tiga kecamatan.
“SK Penetapan ini nanti akan kami bawa sebagai salah satu berkas pencalonan ketika kami mendaftarkan diri sebagai calon kepala daerah Kota Tomohon pada tanggal 27 hingga 29 Agustus nanti,” ujar Wenny Lumentut, Senin (19/8/2024).
Dengan dukungan yang solid dan syarat administratif yang sudah terpenuhi, WL-MM kini siap melanjutkan ke tahapan pendaftaran resmi dan bersaing dalam Pilkada Tomohon 2024.
Dukungan yang kuat dari masyarakat menjadi modal utama pasangan ini untuk menghadapi berbagai tantangan ke depan, termasuk serangan politik dari lawan-lawan mereka.
[**/ARP]