TOMOHON- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Tomohon melaksanakan kegiatan Pengawasan Partisipasif yang difokuskan pada pemungutan dan perhitungan suara untuk pemilihan gubernur, wakil gubernur, wali kota, dan wakil wali kota tahun 2024.
Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, mulai 24 hingga 26 November 2024, bertempat di Swiss-Belhotel Maleosan Manado, Sulawesi Utara.
Ketua Bawaslu Kota Tomohon, Stenly Kowaas, yang diwakili Anggota Bawaslu Kota Tomohon Handy Tumiwuda dalam sambutannya menjelaskan bahwa pengawasan partisipasif merupakan salah satu strategi penting untuk memastikan pelaksanaan pemilu berjalan jujur, adil, dan transparan.
“Kegiatan ini bertujuan untuk melibatkan lebih banyak pihak, termasuk media, dalam pengawasan pemilu, khususnya pada tahapan pemungutan dan perhitungan suara.
Sinergi yang terbangun diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap proses demokrasi,” ujar Handy Tumiwuda.
Lebih lanjut, Handy menegaskan pentingnya keterlibatan aktif masyarakat, termasuk jurnalis, sebagai bagian dari upaya pengawasan yang lebih luas.
“Media memiliki peran strategis untuk memberikan informasi yang akurat sekaligus menjadi pengawas independen terhadap potensi pelanggaran dalam proses pemilu,” tambahnya.
Kegiatan ini melibatkan berbagai unsur, mulai dari anggota Bawaslu, akademisi dan hingga perwakilan media lokal.
Sesi diskusi interaktif juga diadakan untuk membahas tantangan dalam pengawasan pemilu, termasuk penggunaan teknologi dan langkah antisipasi terhadap hoaks yang dapat mengganggu jalannya pemilu.
Dalam diskusi tersebut, beberapa narasumber memberikan pandangan kritis mengenai pentingnya integritas proses pemilu.
Salah satunya adalah dr. Truly Galancy Kerap, MARS, Komisioner KPID Sulawesi Utara (Sulut), yang menekankan pentingnya pengawasan berbasis data untuk memastikan setiap laporan pelanggaran dapat ditindaklanjuti dengan cepat dan tepat.
Dengan adanya kegiatan ini, Bawaslu Kota Tomohon berharap dapat memperkuat sinergi antara penyelenggara pemilu, masyarakat, dan media demi terciptanya pemilu yang berkualitas pada tahun 2024.
[**/ARP]