MANADO, PRONews5.com– Polemik kepemimpinan di tubuh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulawesi Utara (Sulut) semakin memanas. Sejumlah pihak menuding adanya upaya untuk menggiring opini terkait dualisme kepemimpinan, padahal secara resmi, hanya ada satu kepemimpinan yang sah.
Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Nomor 134-PGS/A/PP-PWI/II/2025, PWI Pusat telah menetapkan Vanny Loupatty sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua PWI Sulut, dengan Ardison Kalumata sebagai Plt Sekretaris untuk sisa masa bakti 2021-2026.
Keputusan ini sekaligus membekukan kepemimpinan Voucke Lontaan dan Merson Simbolon sebagai Ketua dan Sekretaris sebelumnya.

Namun, pernyataan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sulut, Steven Liow, yang masih mengakui Voucke Lontaan sebagai Ketua PWI Sulut yang sah, memicu kontroversi.

edisi 29 Maret 2025.
Sikapnya dinilai tidak objektif dan dianggap melampaui kewenangannya sebagai pejabat publik.
Yang lebih mengejutkan, nama Gubernur Sulut, Yulius Selvanus Komaling (YSK), turut diseret dalam dinamika ini.
Sejumlah media disebut-sebut mencoba menggiring opini bahwa Gubernur YSK mendukung Voucke Lontaan, meskipun tidak ada pernyataan resmi yang mendukung klaim tersebut.
“Mana mungkin beliau mau dukung Ketua PWI Sulut yang resminya sudah dipecat? Saya menilai itu tidak lebih sekadar pernyataan Kadis Kominfo Steven Liow semata,” ujar Ketua PWI Sulut Vanny Loupatty, Sabtu (29/3/2025) pagi.
Maemossa, sapaan akrab Vanny Loupatty, menantang pihak yang mengklaim adanya dukungan dari Gubernur YSK untuk membuktikan kebenarannya.
Ia mempertanyakan apakah pernyataan tersebut benar-benar dikonfirmasi langsung ke Gubernur YSK atau hanya pendapat pribadi Steven Liow.
“Kalau ternyata ungkapan itu bukan berasal dari Pak Gubernur YSK, melainkan hanya dari Kadis Steven Liow, maka ini harus dievaluasi. Saya yakin itu bukan sikap resmi Gubernur,” tegasnya.