BITUNG, PRONews5.com Menggagas pendekatan humanis dan transparan, Kapolsek Maesa Ferry F. Padama, S.H. menggelar program “Jumat Curhat” bersama insan pers anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Bitung di Rumah Makan Baku Dapa Ulang, Kecamatan Maesa.

Kegiatan ini bukan sekadar agenda rutin, tapi sinyal kuat bahwa Polri ingin memperbaiki wajah komunikasinya langsung dari jantung masyarakat: media.

“Jumat Curhat ini bukan hanya forum diskusi. Ini adalah ruang strategis untuk memperkuat trust publik terhadap Polri,” tegas Kapolsek Ferry Padama membuka forum.

Mengikuti arahan Kapolres Bitung AKBP Albert Zai, S.I.K., M.H., forum ini menjadi langkah konkret jajaran Polri di lapangan untuk lebih mendengar, mencatat, dan merespons kegelisahan warga.

Pemilihan media sebagai mitra dialog bukan tanpa alasan. Media adalah kanal opini publik. Jika Polri ingin dipercaya, maka media adalah kunci perantaranya. Kapolsek menyadari ini, dan menjadikannya dasar sinergi.

“Media dan Polri harus berjalan beriringan. Keduanya memikul tanggung jawab besar: menjaga suasana kondusif dan membentuk opini publik yang sehat,” jelasnya, seraya menambahkan bahwa penyebaran hoaks hanya bisa dilawan lewat kolaborasi informasi yang kredibel.

Veri Mamangkey, Sekretaris PWI Bitung, memberi respons positif atas langkah proaktif Polsek Maesa.

Menurutnya, kegiatan semacam ini membuka ruang baru dalam relasi media dan kepolisian, yang selama ini kerap hanya formal dan satu arah.

“Kapolsek membuka ruang dialog dua arah, ini sangat kami hargai. Kami berkomitmen mendukung kerja-kerja Polri, sekaligus menjaga etika jurnalistik untuk tidak menjadi penyebar keresahan,” kata Mamangkey.

Ia juga menekankan bahwa media bukan sekadar peliput, tapi aktor strategis dalam menjaga stabilitas sosial.

Dalam era disrupsi informasi, legitimasi aparat negara tak lagi dibangun semata lewat seragam, tetapi lewat kemampuan mendengar dan berkomunikasi.

Jumat Curhat menjadi bukti bahwa Polsek Maesa bertransformasi—dari penjaga keamanan menjadi penjaga kepercayaan.

“Ke depan, forum ini akan rutin dilaksanakan. Kami ingin mendengar langsung denyut nadi masyarakat melalui media,” pungkas Kapolsek Ferry.

Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama, namun gaungnya tak berhenti di situ. Ini adalah awal dari pola kerja baru—Polri sebagai pelayan informasi, bukan hanya penegak hukum.

Bitung kini punya preseden positif: Polsek dan media bisa duduk satu meja, bicara, dan bergerak bersama.

[**/ARP]