MANADO– Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi di wilayah Sulawesi Utara mulai 12 Februari hingga 16 Februari 2025.

Berdasarkan analisis dinamika atmosfer, BMKG mendeteksi sejumlah fenomena yang dapat memicu peningkatan aktivitas konvektif, termasuk anomali negatif Outgoing Longwave Radiation (OLR), pergerakan MJO (Madden-Julian Oscillation) dan Equatorial Rossby, serta terbentuknya pola belokan angin (shearline).

Ditambah dengan kondisi atmosfer yang labil dan kelembaban udara tinggi, wilayah Sulawesi Utara diprediksi akan mengalami hujan sedang hingga lebat dengan durasi lama, disertai kilat/petir dan angin kencang.

Kota dan kabupaten yang berpotensi terdampak cuaca ekstrem meliputi: Manado, Bitung, Tomohon, Minahasa, Minahasa Utara, Minahasa Selatan, Bolaang Mongondow (Bolmong), Bolmong Utara, Bolmong Selatan, Kepulauan Sitaro, Sangihe, dan Talaud.

BMKG mengingatkan bahwa cuaca ekstrem ini dapat memicu berbagai bencana hidrometeorologi, seperti: Genangan air dan banjir, Tanah longsor di daerah perbukitan dan tebing, Pohon tumbang akibat angin kencang.

Masyarakat dan pemerintah daerah diminta untuk menghindari aktivitas di wilayah rawan bencana serta terus memantau informasi cuaca terbaru melalui:

  • Website: cuaca.bmkg.go.id
  • WhatsApp: 0811-4320-0877
  • Facebook: BMKG Sulawesi Utara
  • Instagram: @infocuaca_sulut
  • Aplikasi: InfoBMKG

Kepala Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Dhira Utama menegaskan pentingnya kewaspadaan masyarakat menghadapi potensi bencana akibat cuaca ekstrem ini.

“Kami mengimbau seluruh masyarakat Sulut untuk waspada dan segera mengambil langkah antisipasi, terutama di daerah rawan banjir dan longsor. Pantau terus peringatan dini cuaca dari BMKG.”

Dengan intensitas hujan yang diprediksi cukup tinggi dalam beberapa hari ke depan, langkah pencegahan sangat penting untuk menghindari dampak buruk yang lebih besar.

[**/AK]