JAKARTA, PRONews5.com – Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Hillary Brigitta Lasut (HBL), secara resmi mengirimkan surat kepada Sekretaris Kabinet RI, Letkol (Inf) Teddy Indra Wijaya, terkait kasus intoleransi yang terjadi di Padang, Sumatera Barat, pada Minggu, 27 Juli 2025.
Surat bertanggal 8 Agustus 2025 itu berisi keprihatinan HBL terhadap insiden pelarangan ibadah dan pelayanan kerohanian kepada anak-anak di Rumah Doa, Kelurahan Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah, yang viral di media sosial. Peristiwa ini dinilai melukai nilai toleransi, bertentangan dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika dan melanggar Hak Asasi Manusia.
“Saya menyerukan gerakan kasih antar sesama anak bangsa yang coba dicerai-beraikan oleh oknum-oknum dengan ungkapan-ungkapan intoleran,” tulis HBL dalam suratnya yang dikutip PRONews5.com, Jumat (9/8/2025).
Sebagai wakil rakyat dari Sulawesi Utara dan representasi umat Nasrani, Hillary menegaskan pentingnya solidaritas nasional, keadilan antar umat, serta kerukunan beragama sebagai fondasi utama menjaga keutuhan Indonesia.
Ia mendesak Sekretariat Kabinet dan instansi terkait agar segera mengambil langkah tegas dan konkret agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Ia juga mendorong pemerintah untuk mengintensifkan sosialisasi nilai toleransi dan kebangsaan kepada masyarakat luas, termasuk aparat daerah.
Insiden tersebut sebelumnya viral di media sosial, memperlihatkan sekelompok warga yang menolak kegiatan ibadah anak-anak secara diskriminatif. Video itu memantik kecaman dan keprihatinan publik di seluruh Indonesia.
“Indonesia dibangun atas dasar keberagaman. Jangan biarkan tindakan intoleran merusak semangat kebangsaan kita,” tegas HBL dalam keterangan terpisah kepada media.
Langkah HBL menuai dukungan dari berbagai kalangan masyarakat sipil dan lintas agama yang menilai bahwa intoleransi harus diberantas secara serius. Pemerintah diminta menjamin perlindungan kebebasan beragama sesuai konstitusi dan menjaga keberagaman sebagai kekuatan bangsa.
[**/WIL]