MINAHASA, PRONews5.com- Wakil Bupati Minahasa, Vanda Sarundajang, SS, tampil menggelegar memimpin langsung Rapat Koordinasi dan Evaluasi Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Minahasa di GPdI Imanuel Tondano, Senin (14/4/2025).
Dalam arahannya, ia menegaskan pentingnya peran FKUB sebagai benteng utama perdamaian dan persatuan di tengah kemajemukan Minahasa.
Rapat tersebut dihadiri oleh jajaran penting Pemkab Minahasa seperti Asisten Pemerintahan dan Kesra, Kepala Badan Kesbangpol, serta Kepala Bagian Kesra. Hadir pula para tokoh agama dari berbagai denominasi, termasuk Ketua dan Wakil Ketua FKUB, serta Kepala Kantor Kementerian Agama Minahasa.
Di hadapan para tokoh lintas agama, Vanda Sarundajang — yang akrab disapa Vasung — menyampaikan pesan penuh energi dan kepedulian terhadap pentingnya menjaga harmoni sosial di tengah masyarakat.
“Forum ini bukan sekadar formalitas. FKUB adalah benteng pertama dan terakhir dalam menjaga agar Minahasa tetap damai, tetap sejuk, dan tetap bersatu dalam keberagaman,” tegas Vasung dengan nada penuh semangat.
Ia juga mengungkapkan apresiasinya atas kerja sama dan keteladanan para pemuka agama yang telah menjaga kondusifitas selama momen-momen besar keagamaan seperti Idulfitri, Hari Raya Nyepi, serta menyambut Jumat Agung dan Paskah.
Lebih jauh, Vasung menyerukan agar nilai-nilai budaya Minahasa seperti mapalus harus terus digelorakan sebagai spirit hidup bersama.
Dalam dunia yang semakin kompleks dan sarat provokasi, lanjutnya, FKUB dan seluruh elemen masyarakat harus berdiri paling depan menyuarakan kedamaian.
Dengan gaya kepemimpinan yang humanis namun tegas, Vasung menutup pertemuan dengan pesan menyentuh dan penuh optimisme.
“Kita adalah penjaga rumah besar Minahasa. Mari jaga warisan luhur ini. Jangan biarkan celah sedikit pun bagi perpecahan.
Minahasa harus tetap rukun, tetap kuat, dan tetap jadi contoh hidup harmonis di Indonesia,” tandasnya disambut tepuk tangan peserta rapat.
Rapat FKUB kali ini bukan hanya jadi forum koordinasi, tapi juga jadi momentum membangkitkan semangat kebersamaan, menegaskan bahwa di tengah keragaman, Minahasa tetap satu: damai dan bersaudara.
[**/ARP]