MANADO, PRONews5.com– Manajemen Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof. Dr. R. D. Kandou Manado akhirnya angkat bicara terkait viralnya video seorang ibu yang menangis karena kecewa terhadap pelayanan rumah sakit tersebut.
Dalam klarifikasi resmi yang dipublikasikan melalui situs rsupkandou.com pada Kamis (5/6/2025), pihak rumah sakit mengakui bahwa terdapat kerusakan pada salah satu alat medis yang dibutuhkan dalam penanganan pasien.
Namun mereka menegaskan, alat tersebut kini telah diperbaiki dan telah tiba kembali di rumah sakit.
“Alat medis yang dimaksud sudah diperbaiki dan telah tiba hari ini sekitar pukul 14:30 WITA.
Kami telah menunjukkan bukti penerimaan barang tersebut kepada keluarga pasien serta menjelaskan seluruh proses perbaikannya secara transparan,” ujar perwakilan Humas RSUP Kandou, seperti dikutip dari rilis resmi rumah sakit.
Menurut penjelasan lebih lanjut, kerusakan alat disebabkan oleh kendala teknis yang memerlukan perbaikan di luar daerah dan pengadaan komponen dari luar negeri.
Selama proses perbaikan, pihak rumah sakit mengaku telah melakukan komunikasi intensif serta edukasi berulang kepada keluarga pasien terkait prosedur penanganan yang dijalankan.
Keluarga pasien, berdasarkan klarifikasi RSUP Kandou, telah memahami situasi tersebut dan menyatakan kesediaan untuk menghapus unggahan video keluhan yang sempat viral di media sosial.
Meski begitu, video yang diunggah oleh akun Lambe Kawanua tersebut terlanjur menyebar luas dan memicu reaksi publik.
Dalam video itu, terlihat sang ibu menangis pilu dan meluapkan emosi kecewanya terhadap kondisi pelayanan yang dialami anaknya yang dirawat selama dua bulan.
Pernyataan emosional sang ibu mendapat simpati dari ribuan warganet.
Menanggapi viralnya video tersebut, Ketua LSM Independen Nasionalis Anti Korupsi (INAKOR) Sulawesi Utara, Rolly Wenas, menyatakan bahwa pihaknya tengah mendalami dugaan adanya kelalaian dalam pelayanan yang diberikan oleh RSUP Kandou.
“Ini bukan sekadar alat medis rusak, ini soal kepercayaan masyarakat terhadap layanan kesehatan publik.
Kami akan mengkaji apakah terdapat pelanggaran prosedur atau bahkan unsur pidana dalam kasus ini,” ujar Wenas kepada PRONews5.com, Kamis (5/6/2025).
Ia juga mendesak Menteri Kesehatan RI untuk segera turun tangan mengevaluasi kinerja manajemen RSUP Kandou secara menyeluruh.
“Kami berharap Menteri tidak hanya melihat dari satu sisi, tapi mengambil tindakan tegas jika ditemukan pelanggaran administratif atau etis,” tegasnya.
Menanggapi desakan tersebut, pihak RSUP Kandou menegaskan kesiapan mereka untuk dievaluasi oleh otoritas terkait dan menyatakan terbuka terhadap kritik serta masukan masyarakat.
Mereka juga memastikan bahwa sistem pelayanan akan terus ditingkatkan sesuai standar operasional dan etika medis.
“Kami menghargai semua masukan dari masyarakat. Komitmen kami adalah memberikan pelayanan terbaik dan profesional kepada seluruh pasien,” lanjut pihak humas.
[**/ARP]