Dalam video itu, terlihat sang ibu menangis pilu dan meluapkan emosi kecewanya terhadap kondisi pelayanan yang dialami anaknya yang dirawat selama dua bulan.
Pernyataan emosional sang ibu mendapat simpati dari ribuan warganet.
Menanggapi viralnya video tersebut, Ketua LSM Independen Nasionalis Anti Korupsi (INAKOR) Sulawesi Utara, Rolly Wenas, menyatakan bahwa pihaknya tengah mendalami dugaan adanya kelalaian dalam pelayanan yang diberikan oleh RSUP Kandou.
“Ini bukan sekadar alat medis rusak, ini soal kepercayaan masyarakat terhadap layanan kesehatan publik.
Kami akan mengkaji apakah terdapat pelanggaran prosedur atau bahkan unsur pidana dalam kasus ini,” ujar Wenas kepada PRONews5.com, Kamis (5/6/2025).
Ia juga mendesak Menteri Kesehatan RI untuk segera turun tangan mengevaluasi kinerja manajemen RSUP Kandou secara menyeluruh.
“Kami berharap Menteri tidak hanya melihat dari satu sisi, tapi mengambil tindakan tegas jika ditemukan pelanggaran administratif atau etis,” tegasnya.
Menanggapi desakan tersebut, pihak RSUP Kandou menegaskan kesiapan mereka untuk dievaluasi oleh otoritas terkait dan menyatakan terbuka terhadap kritik serta masukan masyarakat.
Mereka juga memastikan bahwa sistem pelayanan akan terus ditingkatkan sesuai standar operasional dan etika medis.
“Kami menghargai semua masukan dari masyarakat. Komitmen kami adalah memberikan pelayanan terbaik dan profesional kepada seluruh pasien,” lanjut pihak humas.
[**/ARP]