MINAHASA, PRONews5.com – Warga Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, dibuat kaget dengan kemunculan sejumlah baliho bertuliskan rencana penamaan Jalan Prof. Dr. Soemitro Djojohadikusumo di sepanjang Jalan Boulevard Tondano.

Ironisnya, Pemerintah Kabupaten Minahasa mengaku tidak pernah menerima usulan resmi terkait penamaan tersebut.

Tulisan di baliho menyebut gelar kehormatan “Tonaas Wangko, Ayah Presiden RI Bpk. Prabowo Subianto” dan menyatakan bahwa usulan itu berasal dari Majelis Keluarga Besar Permesta.

Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi resmi dari pihak pengusul mengenai maksud, dasar, maupun prosedur pengajuan nama jalan tersebut.

Sekretaris Daerah Kabupaten Minahasa, Dr. Lynda D. Watania, MM, M.Si, saat dikonfirmasi Rabu (18/6/2025), menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak mengetahui rencana penamaan tersebut, apalagi menerima dokumen usulan secara formal.

“Hingga saat ini Pemerintah Kabupaten Minahasa belum mendapatkan informasi,” ujar Watania singkat kepada PRONews5.com.

Sementara itu, warga Kelurahan Roong, Kecamatan Tondano Barat, juga mengaku heran.

Menurut mereka, baliho itu sudah terpasang cukup lama, tetapi tidak diketahui siapa yang memasangnya.

“Memang sudah cukup lama terpasang, tapi siapa yang pasang kami tidak lihat,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Penelusuran PRONews5.com menunjukkan bahwa penamaan jalan diatur secara ketat dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pemberian dan Penggantian Nama Jalan dan Sarana Umum.

Dalam aturan itu dijelaskan bahwa setiap usulan harus berasal dari masyarakat atau lembaga yang sah, didukung kajian historis dan sosiokultural oleh tim teknis pemerintah daerah, disosialisasikan kepada masyarakat sekitar, serta mendapat persetujuan formal melalui Surat Keputusan kepala daerah.

Selain itu, nama jalan tidak boleh menggunakan nama tokoh yang masih hidup, tidak boleh bermuatan kontroversial, dan tidak boleh menimbulkan kebingungan administratif.

Hingga saat ini, Pemerintah Kabupaten Minahasa belum menyatakan apakah akan menindaklanjuti keberadaan baliho tersebut secara hukum atau administratif.

Namun publik berharap agar penamaan jalan tetap mengikuti prinsip transparansi, aturan hukum, dan aspirasi warga, demi menjaga integritas tata ruang dan marwah daerah.

Sebagai tambahan informasi, Prof. Dr. Soemitro Djojohadikusumo adalah tokoh penting dalam sejarah ekonomi Indonesia dan ayah dari Presiden RI ke-8 terpilih, Prabowo Subianto.

Lahir di Kebumen, Jawa Tengah pada 29 Mei 1917 dan wafat di Jakarta pada 9 Maret 2001, Soemitro dikenal sebagai Bapak Ilmu Ekonomi Pembangunan Indonesia.

Ia pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan, Menteri Keuangan, dan Menteri Riset dan Teknologi dalam beberapa kabinet berbeda, serta menjadi arsitek utama Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) pada era Orde Baru.

Soemitro juga merupakan suami dari Dora Marie Sigar, seorang perempuan asal Minahasa, dan ayah dari dua tokoh penting nasional: Prabowo Subianto dan Hashim Djojohadikusumo.

[**/ARP]