MINAHASA, PRONews5.com-Banjir besar melumpuhkan total akses jalan penghubung Benteng Moraya Tondano dan Romboken, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, pada Jumat malam, 23 Mei 2025.

Genangan air setinggi hampir satu meter menyebabkan puluhan kendaraan terjebak dan mogok di tengah minimnya kehadiran aparat maupun peringatan dini dari pihak berwenang.

Kondisi di lokasi peristiwa terpantau sangat memprihatinkan.

Sekitar pukul 19.00 Wita, PRONews5.com melakukan pemantauan langsung dan menemukan ruas jalan tergenang air cukup panjang tanpa penerangan, rambu, ataupun petugas lalu lintas yang memberikan arahan.

“Saya melihat banyak mobil dan motor yang mogok. Air setinggi betis orang dewasa. Tidak ada petugas atau pemberitahuan sama sekali.

Kami benar-benar bingung,” ujar Ote, warga Tondano, yang turut membantu pengguna jalan yang terjebak di tengah banjir.

Peristiwa ini dipicu oleh curah hujan deras yang mengguyur sejak sore hari.

Namun, berdasarkan investigasi awal tim PRONews5.com, penyebab utama bukan semata faktor alam, melainkan buruknya sistem drainase serta absennya kesiapan dari pemerintah daerah dalam menghadapi situasi darurat.

“Ini bukan kejadian pertama. Sudah berkali-kali kami alami tapi pemerintah selalu lambat merespon.

Ini soal nyawa dan keselamatan publik. Di mana perhatian mereka?” kata Ote dengan nada kesal.

Menurut warga, genangan cepat meluas akibat meluapnya air dari saluran irigasi yang tak mampu menampung debit air tinggi.

Sebagian warga bahkan menyebut kejadian malam itu sebagai ‘pengabaian total oleh negara’, karena tidak satupun unsur terkait tampak di lokasi hingga malam hari.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari instansi terkait seperti Dinas PUPR Minahasa, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), ataupun pihak Polres Minahasa.

Warga berharap pemerintah segera mengambil langkah cepat untuk mencegah kejadian serupa kembali terjadi.

[**/ARP]