Mereka menilai bahwa pohon-pohon besar yang berisiko tumbang seharusnya dipangkas atau ditebang sebelum membahayakan pejalan kaki dan pengendara.
“Sebaiknya pohon-pohon besar di pinggir jalan harus ditebang, apalagi yang cabangnya sudah menjuntai di atas jalan raya. Jangan sampai menunggu ada korban baru bertindak,” tulis salah satu warga dalam komentar di media sosial.
Menanggapi kritik tersebut, Wakil Bupati Minahasa, Vanda Sarundajang, menyampaikan permohonan maaf atas insiden ini dan memastikan bahwa pemerintah akan menindaklanjuti aspirasi warga.
“Terima kasih banyak atas masukannya. Ini akan menjadi perhatian kami ke depan,” ujar Vanda Sarundajang dalam tanggapannya di media sosial.
Ia juga menyatakan keprihatinannya terhadap para korban dan berharap mereka segera pulih. “Saya dan Bapak Bupati Minahasa, Robby Dondokambey, turut prihatin dengan para korban. Semoga mereka lekas sembuh,” ujarnya pada Sabtu (8/3/2025).
Insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya pemeliharaan pohon di sepanjang jalur utama yang ramai dilalui kendaraan.
Pemerintah Kabupaten Minahasa diharapkan segera mengambil langkah konkret untuk menata ulang pepohonan yang berpotensi membahayakan demi menghindari kejadian serupa di masa mendatang.
Pemerhati lingkungan pun menyarankan agar program pemangkasan rutin dilakukan dengan mempertimbangkan keseimbangan ekologi dan keselamatan publik.
Masyarakat juga diimbau untuk melaporkan pohon-pohon berisiko tumbang kepada pihak berwenang agar dapat segera ditindaklanjuti.
Sampai saat ini, arus lalu lintas di lokasi kejadian telah kembali normal setelah petugas membersihkan sisa-sisa pohon yang tumbang.
Namun, peristiwa ini menjadi peringatan bahwa kesiapsiagaan dalam mitigasi bencana kecil seperti ini harus lebih ditingkatkan.
[**/ARP]