MANADO, PRONews5.com – Kebakaran hebat melanda KM Barcelona 5 di perairan Pulau Talise, Minahasa Utara, Minggu siang (20/7/2025). Salah satu penumpang selamat, Benyamin Bawiling, mengungkapkan kesaksian mengejutkan bahwa awak kapal (ABK) tidak memberi pertolongan atau arahan keselamatan kepada para penumpang saat insiden terjadi.
Menurut Benyamin, kebakaran mulai terjadi sekitar pukul 13.15 WITA saat kapal berlayar dari Kepulauan Talaud menuju Manado. Ia mendengar teriakan “kapal terbakar” saat berada di dek dua bersama putrinya.
“Saya langsung tarik anak saya ke haluan depan kapal. Setelah itu saya balik ke dalam untuk cari pelampung. Dapat empat, saya kasih ke anak saya dan dua orang teman,” ujarnya di Kantor KSOP Kelas III Manado, Senin siang (21/7).
Benyamin mengaku tidak melihat satu pun ABK memberi pelampung atau memberikan pengumuman bahaya kepada penumpang.
“Justru ABK yang lompat duluan, itu fakta. Tidak ada arahan ke sekoci atau pelampung,” ucapnya tegas.
Setelah asap membumbung besar, Benyamin kemudian memerintahkan para penumpang di haluan untuk melompat ke laut.
“Kami semua terjun setelah saya yang suruh. Kami ikuti arus, bergeser 400 meter dari kapal, dan berhasil selamat,” tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris BPBD Sulut Jerry Harmonsina membenarkan insiden kebakaran KM Barcelona 5 dan menyebut lokasi kejadian berada di sekitar Pulau Talise, Minahasa Utara.
Namun, pihaknya belum bisa merinci jumlah korban atau penyebab pasti kebakaran. “Masih dalam proses pendataan dan investigasi,” kata Jerry, Minggu (20/7).
Kejadian ini sempat viral di media sosial. Dalam video yang beredar, tampak asap hitam pekat membubung dari kapal yang dilalap api.
Beberapa penumpang terlihat berenang menjauh dari kapal dengan mengenakan pelampung.
Dalam insiden yang nyaris menelan korban jiwa ini, penumpang terdiri dari orang dewasa, anak-anak, hingga bayi yang terpaksa menyelamatkan diri ke laut demi bertahan hidup.
Pihak berwenang masih menyelidiki penyebab kebakaran dan meminta keterangan dari ABK serta penumpang lainnya.
Dugaan kelalaian dalam prosedur keselamatan menjadi sorotan, terlebih karena kesaksian penumpang menyebut tidak ada instruksi evakuasi dari awak kapal.
[**/ARP]