Hingga berita ini dipublikasikan, belum ada pernyataan resmi dari Polres Minahasa Tenggara terkait kejadian tersebut.
Begitu juga dari pihak hukum tua setempat, belum berhasil dikonfirmasi soal adanya tuduhan ini.
Upaya konfirmasi PRONews5.com kepada Kapolres Mitra dan oknum hukum tua terkait juga belum membuahkan hasil.
Masyarakat berharap pihak kepolisian segera menindak tegas para pelaku, termasuk mengusut keterlibatan oknum aparat desa yang justru diduga menjadi sumber konflik.
Aksi kekerasan yang terjadi di Tumbak Madani memicu kecaman luas dari masyarakat sipil, aktivis, hingga tokoh adat.
Banyak pihak menilai tindakan ini sebagai bentuk kegagalan aparat desa dalam menjaga stabilitas sosial, bahkan justru menjadi aktor penyulut konflik horizontal.
“Kami minta aparat penegak hukum jangan diam. Ini bukan sekadar pembakaran mobil, ini soal keadilan dan keselamatan warga sipil dari arogansi penguasa lokal,” tegas salah satu tokoh masyarakat setempat.
[**/DIO]

