CILACAP, PRONews.com Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengatakan, sebanyak lebih dari 500 SMK sudah menjalin kerja sama dengan mitra dari luar negeri.

Hal ini disampaikan dalam acara pelepasan 200 siswa SMK yang akan mengikuti program kerja magang ke Jepang dan Rusia di Majenang, Kabupaten Cilacap, Selasa (9/9/2025).

“Sekarang ini lebih dari 500 SMK di Indonesia sudah menjalin kerja sama dengan mitra di luar negeri. Bahkan, sebagian siswa sudah mendapat kesempatan magang sebelum lulus. Ini menunjukkan kualitas pendidikan vokasi kita semakin dipercaya,” kata Mu’ti, Rabu (10/9/2025).

Menurut Mu’ti, SMK harus menjadi ujung tombak dalam mencetak generasi yang tidak hanya siap kerja, tetapi juga memiliki daya saing global. Oleh karena itu, pemerintah saat ini fokus memperkuat pendidikan vokasi melalui berbagai program unggulan. Salah satunya adalah menyiapkan siswa SMK dengan kurikulum dan strategi pembelajaran yang selaras dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri.

“SMK harus menghasilkan lulusan yang siap kerja, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Program magang internasional ini adalah bukti nyata bahwa anak-anak kita mampu bersaing dan siap mengembangkan karier di level global,” ujarnya.

Selain itu, Mu’ti juga menyoroti pentingnya masa belajar SMK menjadi empat tahun sebagai salah satu terobosan untuk mempersiapkan lulusan yang lebih matang. Ia menuturkan, pada tahun keempat, siswa dibekali dengan keterampilan praktis, bahasa asing, pemahaman lintas budaya, serta soft skills yang menunjang kesiapan mereka memasuki dunia kerja.

“Harapannya, setelah lulus, mereka bisa langsung bekerja, membuka usaha, atau melanjutkan pendidikan tinggi dengan bekal yang lebih kuat,” pungkas Mu’ti. (sc : Kompas.com

[**/IND]