TOMOHON, PRONews5.comSuasana penuh haru dan gembira menyelimuti SD GMIM VIII yang beralamat di Jl. Elim, Kelurahan Kolongan, Kecamatan Tomohon Tengah, Kota Tomohon, Sulawesi Utara, saat 15 siswa kelas VI dilepas dalam acara perpisahan pada Rabu (5/6/2025). Di balik senyum kelulusan, hadir rasa syukur mendalam yang menyatukan guru, murid, dan orang tua dalam pelukan hangat kebersamaan dan doa.

Momen istimewa ini diawali dengan ibadah syukur yang dipimpin Pendeta Grace. Suasana menjadi sangat menyentuh ketika satu per satu nama siswa dipanggil, diiringi senyum bangga dari para orang tua.

Mereka yang selama enam tahun mempercayakan pendidikan anak-anaknya, kini menyaksikan sendiri hasil kerja keras guru dan doa yang tak putus-putus.

Ketua panitia perpisahan, Nova Ransun, mewakili seluruh orang tua, menyampaikan rasa terima kasih yang tulus.

“Kami sangat bersyukur karena anak-anak kami dibina dan dididik di sekolah ini.

Terutama kepada Ibu Wali Kelas, Altreriesta B.L.R Taula, S.Pd, yang telah sabar, penuh kasih, dan perhatian mendampingi anak-anak kami hingga hari ini,” ujar Nova dengan suara yang nyaris bergetar karena haru.

Dalam suasana bahagia tersebut, Nova menambahkan bahwa kegiatan ini murni inisiatif para orang tua yang ingin memberikan kenangan terbaik bagi anak-anak dan guru.

“Ini bentuk rasa terima kasih kami, karena mendidik bukan pekerjaan mudah, apalagi membimbing dengan hati.”

Kepala Sekolah, Lepina Runtulalo, S.Pd, turut menyampaikan apresiasi mendalam.

“Kami merasa terhormat telah dipercayakan untuk mendampingi anak-anak selama enam tahun terakhir. Kepercayaan ini adalah anugerah yang kami syukuri.”

Acara turut dihadiri oleh Ketua Komite Sekolah, pengurus jemaat GMIM Elim Kolongan, serta para guru dan tamu undangan.

Momen paling menyentuh hadir saat siswa-siswi mempersembahkan lagu dan puisi.

Dalam salah satu puisi berjudul “Untuk Bu Guru”, suara lembut seorang siswi membuat suasana semakin haru.

Tidak sedikit guru dan orang tua yang tersenyum sembari menatap penuh kebanggaan.

Perpisahan ini menjadi lebih dari sekadar seremoni tahunan.

Ia adalah perayaan atas cinta, kerja keras, dan dedikasi yang telah ditanamkan selama enam tahun.

Di SD GMIM VIII Tomohon, setiap anak bukan hanya diajarkan membaca dan berhitung, tetapi juga untuk bermimpi dan menjadi pribadi yang menghargai perjuangan.

Dalam haru dan gembira, guru dan orang tua bersatu dalam satu suara: terima kasih, dan selamat melangkah ke masa depan yang cerah.

Karena pendidikan terbaik lahir dari hati yang mencintai, dan itulah yang telah diberikan SD GMIM VIII kepada generasi masa depan Tomohon.

[**/ARP]