“Ini bentuk rasa terima kasih kami, karena mendidik bukan pekerjaan mudah, apalagi membimbing dengan hati.”
Kepala Sekolah, Lepina Runtulalo, S.Pd, turut menyampaikan apresiasi mendalam.
“Kami merasa terhormat telah dipercayakan untuk mendampingi anak-anak selama enam tahun terakhir. Kepercayaan ini adalah anugerah yang kami syukuri.”
Acara turut dihadiri oleh Ketua Komite Sekolah, pengurus jemaat GMIM Elim Kolongan, serta para guru dan tamu undangan.
Momen paling menyentuh hadir saat siswa-siswi mempersembahkan lagu dan puisi.
Dalam salah satu puisi berjudul “Untuk Bu Guru”, suara lembut seorang siswi membuat suasana semakin haru.
Tidak sedikit guru dan orang tua yang tersenyum sembari menatap penuh kebanggaan.
Perpisahan ini menjadi lebih dari sekadar seremoni tahunan.
Ia adalah perayaan atas cinta, kerja keras, dan dedikasi yang telah ditanamkan selama enam tahun.
Di SD GMIM VIII Tomohon, setiap anak bukan hanya diajarkan membaca dan berhitung, tetapi juga untuk bermimpi dan menjadi pribadi yang menghargai perjuangan.
Dalam haru dan gembira, guru dan orang tua bersatu dalam satu suara: terima kasih, dan selamat melangkah ke masa depan yang cerah.
Karena pendidikan terbaik lahir dari hati yang mencintai, dan itulah yang telah diberikan SD GMIM VIII kepada generasi masa depan Tomohon.
[**/ARP]