MANADO|ProNews- KPU Kota Bitung menjadi sorotan di pleno tingkat Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) pada Sabtu (9/3) dini hari. Pasalnya terjadi ketidakcocokan data administrasi surat suara dan pemilih.
“Menariknya pergeseran suara ini terjadi di internal Partai Golkar, khusus DPR RI.
Dimana ada sejumlah suara milik nomor urut 1 atas nama Christiany Eugenia Paruntu (CEP) digeser atau dilimpahkan ke nomor urut 2 Jerry Sambuaga (JS).
Bahkan saksi Partai Golkar yang hadir menyatakan jika Golkar menjadi korban mafia pemilu.
Hanya saja disayangkan, terkesan oknum pelaku perbuatan tersebut belum diberi sanksi, kata saksi tersebut.
Terkait hal itu, Pimpinan Bawaslu Sulut Doni Rumagit menjelaskan jika hasil temuan Bawaslu Bitung jumlah suara yang bergeser ada 897.
Menurutnya pergeseran suara ini terjadi di Madidir dan Girian di hampir 200 TPS yang alami pergeseran.
Dimana D-hasil DPR RI untuk CEP 4.779 setelah diperbaiki menjadi 5.676.
Untuk nomor urut 2 atas nama Jerry Sambuaga yang di D-hasil kecamatan 7.313. ketika dikoreksi di D-hasil kabupaten/kota 6.152.
“Publik perlu tahu, bukan hanya di Minut terjadi kecurangan pergeseran. Tapi di Bitung juga, ucap Rumagit.
Untuk itu pihaknya meminta KPU provinsi menelusuri ini.
Karena aktor-aktor ini sangat pintar memainkan sistem yang sebenarnanya sudah sangat canggih tapi masih ada celah permaianan.
Saya berpikir yang mengakses ini terbatas. Kalau Minut sudah ada tindakan tegas, dinonaktifkan. Di Bitung lambat sekali. Atau ada oknum juga di Bitung yang terlibat. Kita harus bongkar mafia suara ini tegas Rumagit.
Lebih lanjut ditegaskan Rumagit, ini sudah terjadi pergeseran sangat masif.
“Bahkan informasi kami bukan hanya di dua kecamatan ini. Tapi karena sudah terbongkar di Madidir, dikacaukan datanya dan dikembalikan. Ada permainan rapi dan masif dan ini pukulan telak bagi kita di Sulut,” imbuhnya.
Bahkan yang sangat disayangkan pelakunya adalah penyelenggara pemilu.
“Pelakunya bukan peserta pemilu. Tapi justru di penyelenggara.” tukasnya.
[**/Red]