TOMOHON– Maraknya aksi pencurian anjing dengan metode potas (racun) di Kota Tomohon dan sekitarnya memicu gelombang keresahan warga.

Keamanan yang semakin rawan membuat warganet ramai-ramai mendesak Kapolres Tomohon, AKBP Nur Kholis, S.I.K., untuk menghidupkan kembali Tim Unit Reaksi Cepat (URC) Totosik Polres Tomohon.

Gelombang komentar dan dukungan mengalir di berbagai grup media sosial, seperti Sulut Viral, Lambe Turah Official, dan Tomohon Independen.

Warga menilai, sejak URC Totosik dibubarkan, kasus pencurian anjing meningkat tajam, tidak hanya di Tomohon, tetapi juga di Sonder dan Tombariri, yang masih dalam wilayah hukum Polres Tomohon.

Kerinduan Akan Tim URC Totosik

Tim URC Totosik sebelumnya dipimpin oleh Aipda Yanny Watung, yang kini bertugas di Unit Lantas Polres Bolsel.

Tim ini dikenal responsif dan sigap dalam menangani kejahatan jalanan, termasuk pencurian anjing.

“Saat URC Totosik masih ada, pencurian anjing hampir tidak pernah terjadi. Mereka siaga 24 jam dan langsung meluncur ke TKP hanya dalam hitungan menit.

Kami merasa aman saat itu,” ungkap Maya Pangemanan, Hendra Kalensun, dan Debby Wurangian, warga Tomohon yang mendukung pembentukan kembali tim ini.

Kasus terbaru terjadi di Jalan Talumengan, Kakaskasen 3 Lingkar Barat, Kecamatan Tomohon Utara, pada Jumat subuh (7/1/2025).

Seorang ibu memergoki sekelompok pria mencurigakan yang hendak mencuri anjing di rumahnya.

“Potas dorang! Potas dorang! Tolong!” teriaknya memperingatkan warga sekitar.

Aksi ini terekam kamera dan videonya viral di grup Facebook Sulut Viral, memperlihatkan wajah para pelaku dengan jelas. Ribuan komentar membanjiri unggahan tersebut, mendesak kepolisian segera bertindak.

Menurut warga, para pencuri biasanya beraksi pada subuh atau pagi hari, ketika anjing belum dilepaskan dari rumah.

Bahkan, mereka diduga membawa senjata tajam untuk mengintimidasi warga yang mencoba menghadang.

“Kami takut melawan. Yang bisa kami lakukan hanya berteriak meminta pertolongan,” ujar seorang warga.

Pencurian anjing dengan metode potas disebut sebagai jaringan besar yang telah beroperasi bertahun-tahun.

Namun, hingga kini, polisi belum mampu memberantasnya secara tuntas.

“Ini bukan sekadar pencurian biasa. Ini sudah sindikat besar! Polisi harus serius membongkar jaringan ini sebelum makin banyak warga kehilangan anjing mereka,” tegas seorang warga.

Hingga berita ini diturunkan, Polres Tomohon belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait kasus ini.

Warga berharap aparat segera bertindak tegas dan mengaktifkan kembali Tim URC Totosik sebagai langkah konkret dalam menjaga keamanan kota.

[**/ARP]