TOMOHON– Aksi pencurian anjing dengan cara memotas (meracun) kembali menggemparkan Kota Tomohon.
Kali ini, seorang ibu memergoki sekelompok pria misterius yang hendak memasuki rumahnya di Jalan Talumengan, Kakaskasen 3 Lingkar Barat, Kecamatan Tomohon Utara, pada Jumat subuh (7/1/2025).
“Potas dorang! Potas dorang! Tolong!” teriaknya, memperingatkan warga sekitar bahwa pencuri anjing sedang beraksi.
Kejadian ini sempat terekam oleh keluarga korban dan langsung diunggah ke grup Facebook Sulut Viral.
Dalam video tersebut, wajah para terduga pelaku terlihat dengan jelas.
Unggahan tersebut pun langsung dibanjiri komentar ratusan warganet yang mendesak pihak kepolisian segera mengungkap jaringan pencurian anjing ini dan menangkap para pelaku.
Potas Anjing Kian Marak, Warga Cemas
Menurut keterangan warga, kasus pencurian anjing di Tomohon semakin marak.
Para pelaku biasanya beraksi saat subuh atau pagi hari, memanfaatkan kelengahan pemilik yang belum mengeluarkan anjing mereka dari rumah.
“Kalau malam, anjing biasanya dikurung atau diikat di dalam rumah.
Karena itu, mereka memilih waktu subuh atau pagi untuk beraksi,” ungkap seorang warga.
Yang lebih mengkhawatirkan, para pencuri ini diduga membawa senjata tajam untuk mengintimidasi warga yang mencoba menghalangi aksi mereka.
“Kami takut melawan. Yang bisa kami lakukan hanya berteriak meminta pertolongan,” lanjutnya.
Jaringan Besar yang Tak Kunjung Terbongkar?
Fenomena pencurian anjing dengan cara dipotas bukanlah hal baru di Tomohon.
Warga menyebut jaringan ini sudah beroperasi bertahun-tahun, namun hingga kini masih sulit diberantas.
“Ini bukan sekadar kasus pencurian biasa, ini sudah jaringan besar! Polisi seharusnya serius membongkar sindikat ini sebelum semakin banyak warga yang kehilangan anjing mereka,” tegas seorang warga dengan nada kesal.
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian terkait insiden ini.
Warga pun berharap aparat segera turun tangan dan menangkap para pelaku sebelum kasus serupa kembali terjadi.
“Semoga jaringan potas anjing ini segera terbongkar dan pelakunya ditangkap!” harap mereka.
[**/ARP]