Ribuan tentara bersenjata diterjunkan ke jalanan Kathmandu, memberlakukan jam malam, memeriksa kendaraan, serta mengevakuasi menteri yang terjebak amarah massa.
“Langkah ini diambil untuk menjaga hukum dan ketertiban,” tegas pernyataan resmi militer Nepal, dikutip APNews.
Nepal selama ini menghadapi ketimpangan sosial yang akut. Data Bank Dunia mencatat pendapatan per kapita hanya sekitar 1.400 dolar AS per tahun, terendah di Asia Selatan, dengan pengangguran pemuda mencapai 32,6 persen. Ekonomi negara Himalaya itu bertumpu pada remitansi pekerja migran, yang menyumbang 33,1 persen PDB.
Dengan mundurnya presiden dan perdana menteri, serta militer kini memegang kendali penuh, masa depan politik Nepal berada di persimpangan: apakah stabilitas bisa dipulihkan, atau justru membuka babak baru ketidakstabilan yang lebih panjang.
[**/VIC]