Sebelumnya, saat dikonfrimasi terkait kondisi jalan yang sudah banyak memakan korban, Deicy Paath menyatakan bahwa perbaikan telah diusulkan oleh PUPR Provinsi Sulut.
Namun, saat dikonfirmasi kembali pada Kamis (6/2/2025), ia justru menyebut bahwa persoalan tersebut berada di ranah Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Wilayah 1.
“Itu di UPTD 1, Pak,” ujarnya singkat, tanpa memberikan solusi yang jelas.
Sikap ini dinilai kontradiktif oleh publik, mengingat sebelumnya ia mengklaim bahwa perbaikan jalan telah diusulkan.
Pernyataan yang berubah-ubah ini semakin memicu kritik terhadap transparansi dan tanggung jawab PUPR Sulut dalam menangani infrastruktur yang rusak.
Alih-alih menjawab tuntutan masyarakat terkait perbaikan jalan Tomohon – Tanawangko, Deicy Paath justru lebih fokus pada persoalan pemberitaan media.
Responsnya yang dinilai emosional memicu pertanyaan lebih lanjut tentang kesiapan pemerintah dalam menangani keluhan masyarakat.
Publik kini menunggu realisasi janji perbaikan jalan yang telah diusulkan.
Akankah masalah ini segera dituntaskan, atau justru semakin berlarut-larut? Warga tentu berharap, daripada sibuk berdebat soal berita, lebih baik PUPR Sulut segera menunjukkan tindakan nyata.
[**/AK]