Ini bukan hanya soal uang, tetapi juga tentang tanggung jawab dan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat,” ujar beberapa warga.

Kualitas bangunan RSUD Tondano kini menjadi pertanyaan publik, terutama mengingat besarnya anggaran yang telah dihabiskan.

Banyak pihak meragukan apakah standar konstruksi yang diterapkan sudah sesuai dengan ketentuan, terlebih proyek ini menyangkut fasilitas kesehatan yang vital.

“Dengan anggaran yang mencapai Rp 120 miliar, seharusnya hasil yang didapatkan lebih maksimal dan sesuai spesifikasi.

Jangan sampai ada pengurangan kualitas yang berujung pada kerugian masyarakat,” tambah seorang tokoh masyarakat yang enggan disebutkan namanya.

Publik kini menunggu langkah tegas dari pihak Kepolisian Daerah Sulawesi Utara untuk mengusut tuntas dugaan penyimpangan pada proyek RSUD Tondano.

Apakah kasus ini akan berakhir dengan pengembalian kerugian negara saja, atau justru akan membuka tabir korupsi yang lebih besar? Masyarakat Minahasa berharap transparansi dan keadilan akan ditegakkan demi kepentingan bersama.

[**/ARP]