Itu baru soal pembinaan keluarga, belum lagi bicara 9 program pokok lainnya.

“Sudahkah Karundeng merealisasikan anggaran miliaran rupiah yang dihibahkan Pemkot Tomohon untuk menjalankan 10 program PKK tersebut?

Kedatangan Karundeng ke TPA, justru menimbulkan Blunder Besar kepada Walikota Tomohon sendiri,” ungkap Josis dan Tommy.

“Bahwa kesimpulan selama ini baik Walikota, Sekretaris Daerah Kota dan Kepala Dinas LH tidak berhasil menangani sampah, yang membuat Ketua TP PKK harus turun langsung.

Andaikata Jeand’arc Karundeng lebih profesional dan menghargai tupoksi setiap pejabat yang menjadi bawahan suaminya (bukan dirinya), sebagai Walikota, tentu akan semakin membuat tata krama, etika birokrasi Pemkot Tomohon akan menjadi baik,” ujar kedua pengamat tersebut, Josis dan Tommy.

[**/arp]