Dalam OTT tersebut, beberapa barang bukti turut diamankan, termasuk sebuah mobil dinas yang diduga terkait dengan dugaan tindak pidana.
Menurut informasi awal, kasus ini berhubungan dengan dugaan pemerasan yang dilakukan Abdul terhadap sejumlah sangadi (kepala desa).
Modus operandi dan jumlah kerugian yang ditimbulkan masih dalam proses penyelidikan.
Penangkapan Abdul menjadi sorotan publik di Bolmong, terutama karena kasus ini melibatkan seorang pejabat tinggi dengan posisi strategis.
Masyarakat menuntut penegakan hukum yang tegas dan transparan dalam mengungkap kebenaran.
“Kami berharap Kejari Kotamobagu tidak pandang bulu dalam menindak siapa pun yang terlibat, dan kasus ini dapat menjadi pembelajaran bagi pejabat lain untuk tidak menyalahgunakan jabatan,” ujar seorang warga setempat.
Hingga berita ini diterbitkan, Kepala Kejari Kotamobagu belum memberikan keterangan resmi terkait detail kasus ini.
[**/GR]