MINAHASA- Kawasan wisata sejarah Benteng Moraya, yang terletak di Kelurahan Tuutu, Tondano Barat, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, kini mengalami penurunan jumlah pengunjung pada malam hari.

Hal ini disebabkan oleh kurangnya penerangan di area tersebut, yang telah berlangsung lebih dari dua minggu.

Menurut keterangan para pedagang yang berjualan di sekitar lokasi, suasana di kawasan wisata ini menjadi sangat sepi dan gelap gulita ketika malam tiba.

“Entah kenapa, tapi kalau malam hari lokasi ini sudah sunyi,” ungkap Opa, seorang pedagang bakso yang sudah lama berjualan di area tersebut.

Opa, yang berasal dari Desa Ranomerut, Kecamatan Eris, merasa prihatin dengan kondisi ini dan berharap pemerintah bisa lebih serius dalam memajukan wisata Benteng Moraya.

Menurutnya Benteng Moraya sendiri memiliki potensi wisata yang sangat luar biasa.

Lokasi ini tidak hanya menawarkan nilai sejarah tetapi juga keindahan alam yang memukau.

Sayangnya, kurangnya perhatian terhadap fasilitas dasar seperti penerangan menjadi penghambat utama perkembangan kawasan wisata ini,” tutur opa saat berbincang-bincang dengan wartawan media ini, pada Selasa (25/6/2024) malam.

Opa juga mengungkapkan harapannya agar di masa depan, kawasan Benteng Moraya bisa dilengkapi dengan mall dan fasilitas permainan anak-anak.

“Ini akan sangat membantu menarik lebih banyak pengunjung dan membuat kawasan ini lebih hidup,” tambahnya.

Selain Opa, pedagang dan warga sekitar berharap pemerintah daerah segera mengambil tindakan untuk memperbaiki penerangan di kawasan Benteng Moraya.

Mereka percaya bahwa dengan penerangan yang memadai, kawasan ini akan kembali ramai dan menjadi destinasi wisata favorit baik bagi warga lokal maupun wisatawan luar daerah.

Sampai berita ini diturunkan, wartawan media ini belum berhasil melakukan konfirmasi kepada Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Minahasa, Telma Lapian.

[**/arp]