“KTP jangan sampai digunakan untuk mengekang ASN agar memilih calon tertentu,” ungkapnya.
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati terhadap pengumpulan KTP, mengingat maraknya pencurian data kependudukan.
“Jika ada bukti penyalahgunaan, kami tidak segan untuk membawa kasus ini ke ranah hukum,” tegasnya.
Dalam Pilwako 2024, ketiga calon Wali Kota Tomohon memiliki latar belakang yang berpotensi mempengaruhi dukungan ASN.
Calon nomor urut satu, Miky JL Wenur, mantan Ketua DPRD Tomohon; calon nomor urut dua, Wenny Lumentut, eks Wakil Wali Kota; dan calon nomor urut tiga, Caroll Senduk, yang saat ini masih menjabat sebagai Wali Kota.
Dengan adanya potensi pemihakan ini, Hanny mengimbau masyarakat untuk proaktif menjaga integritas dan stabilitas politik di Kota Tomohon.
[**/ARP]