Hingga berita ini diturunkan, Meyne Wengkang belum memberikan klarifikasi lebih lanjut terkait tudingan tersebut.
Saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, ia hanya memberikan jawaban singkat, “Mohon maaf, saya sedang ibadah.”
Sejumlah warga yang merasa kecewa atas kejadian ini berharap ada transparansi dari pemerintah terkait program bantuan sosial.
Mereka menuntut agar bantuan seperti bedah rumah diberikan sesuai dengan kebutuhan warga tanpa diskriminasi politik.
Beberapa warga juga meminta dilakukan audit dan investigasi atas penyaluran program ini untuk memastikan tidak ada penyalahgunaan kewenangan.
“Kami minta pemerintah lebih transparan dan tidak menggunakan program bantuan untuk kepentingan politik.
Jangan sampai ada warga yang menjadi korban hanya karena perbedaan pilihan politik,” tegas Ketua Lembaga Investigasi Nasional (LIN) Kota Tomohon Edy Rompas.
Dugaan politisasi program bedah rumah ini menjadi sorotan serius menjelang Pilkada Tomohon 2024.
Masyarakat berharap pihak berwenang, termasuk aparat keamanan dan lembaga pengawas pemilu, segera mengambil langkah tegas untuk memastikan keadilan dan netralitas dalam penyaluran bantuan pemerintah.
[**/ARP]
- Calon Petahana
- Calon Petahana Walikota Tomohon Caroll Senduk
- Caroll J A Senduk SH
- Caroll Senduk
- Dugaan Politisasi Program Bedah Rumah di Tomohon
- Kelurahan Rurukan Satu
- Kepentingan Politik
- Lurah Rurukan Satu Meyne Wengkang
- Pemerintah Kota Tomohon
- Politisasi Bansos Beras
- Program Bedah Rumah
- Warga Kota Tomohon
- Warga Kurang Mampu