LAMPUNG, PROnews5.com– Dua oknum anggota TNI ditangkap terkait penembakan yang menewaskan tiga anggota Polri saat penggerebekan arena judi sabung ayam di Kabupaten Way Kanan, Lampung.

Meski belum ada pernyataan resmi dari TNI-Polri, tidak ada pihak yang membantah kabar penangkapan ini.

Video dan foto penangkapan dua oknum TNI tersebut beredar luas di media sosial.

Salah satu video menunjukkan Polisi Militer (PM) mendatangi rumah mewah milik Kopka BS di Kampung Negara Batin, Way Kanan.

Kopka BS yang masih mengenakan seragam loreng terlihat digiring dua anggota PM menuju mobil.

Sebelum keluar rumah, ia sempat mencium dan memeluk dua anak kecil serta anggota keluarga lainnya. Wajahnya tetap tenang, tanpa ekspresi ketakutan.

Sementara itu, foto lain menunjukkan Peltu LB berada di ruang pemeriksaan setelah menyerahkan diri ke Polres Way Kanan.

Kapendam II/Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar, mengonfirmasi bahwa kedua oknum telah diamankan di Denpom Lampung.

“Oknum pelaku sudah ditahan di Denpom Lampung,” ujarnya, Selasa (18/3/2025).

Namun, Eko belum mengungkap identitas lengkap pelaku maupun jumlah pihak yang terlibat, dengan alasan investigasi masih berjalan.

Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika dan Danrem 043 Garuda Hitam Brigjen Rikas Hidayatullah turun langsung meninjau lokasi kejadian di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), ditemukan 12 selongsong peluru yang diduga digunakan dalam aksi penembakan tersebut.

Kapolda Lampung menyatakan bahwa pihaknya kini fokus mengumpulkan barang bukti, baik terkait judi sabung ayam maupun penembakan terhadap tiga anggota Polri.

“Kami telah mengukur arah tembakan dan mengidentifikasi barang bukti. Semuanya akan kami proses lebih lanjut dengan tim forensik,” ujar Helmy.

Saat ditanya mengenai status para terduga pelaku, Kapolda menegaskan bahwa penyelidikan masih berlangsung.

“Kami mencari alat bukti untuk mengungkap secara terang benderang kasus ini. TNI dan Polri bekerja sama penuh dalam penyelidikan,” tambahnya.

Tim DVI Polda Lampung dan Tim Forensik RS Bhayangkara melakukan autopsi terhadap tiga anggota Polri yang gugur dalam insiden ini.

Kapolsek Negara Batin, AKP Anumerta Lusiyanto, mengalami luka tembak dari arah depan di bagian kanan tubuh. Proyektil peluru ditemukan di rongga dada sebelah kiri.

Aipda Anumerta Petrus Apriyanto mengalami luka tembak tepat di mata kiri, dengan proyektil bersarang di tempurung kepala.

Briptu Anumerta M. Ghalib mengalami luka tembak di sisi kiri bibir yang menembus rongga mulut. Proyektil ditemukan di tempurung kepala bagian belakang, dekat tenggorokan.

Danrem 043 Garuda Hitam, Brigjen TNI Rikas Hidayatullah, menegaskan bahwa proses hukum akan berjalan secara transparan.

“Jika ada indikasi atau bukti pelanggaran, maka proses hukum akan dilakukan sesuai aturan yang berlaku,” ujarnya.

Ia juga meminta masyarakat bersabar menunggu hasil penyelidikan resmi. “Kami berkomitmen mengusut kasus ini sejelas-jelasnya,” tambahnya.

Selain itu, Brigjen Rikas menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.

“Kami turut berduka atas gugurnya tiga Bhayangkara terbaik. Semoga amal ibadah mereka diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa,” ucapnya.

Publik kini menunggu langkah tegas aparat dalam menuntaskan kasus yang menghebohkan ini.

[**/AK]