TOMOHON- Sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Kota (Pemkot) Tomohon mengeluhkan keterlambatan pembayaran gaji yang sudah lebih dari sebulan belum kunjung diterima.

Sejak Oktober 2024 hingga saat ini, akhir Oktober memasuki November, gaji mereka belum juga dibayarkan, sebut saja salah satunya Dinas Pangan,” ungkap sejumlah ASN yang minta nama mereka tidak disebut.

Kondisi ini memicu keresahan di kalangan sejumlah ASN yang harus memenuhi kebutuhan keluarga, termasuk biaya sekolah dan kuliah anak-anak.

Biasanya, gaji ASN Pemkot Tomohon paling lambat masuk rekening pada tanggal 5 setiap bulannya.

Namun, hingga tanggal 23 Oktober 2024, tidak ada kepastian mengenai pencairan gaji.

Kondisi ini menambah beban psikologis dan finansial bagi para ASN yang memiliki berbagai tanggungan hidup.

“Saya harus bayar sekolah anak, ada juga tagihan bulanan yang harus dilunasi.

Ini sangat memberatkan karena biasanya gaji sudah masuk di awal bulan,” keluh salah seorang ASN yang tidak ingin disebutkan namanya.

Saat dihubungi oleh media ini, Penjabat Sementara (Pjs.) Walikota Tomohon, Ir. Fereydy Kaligis, M.A.P., belum memberikan keterangan yang jelas terkait keterlambatan ini.

Melalui percakapan telepon pada Rabu malam (23/10/2024), Kaligis hanya menyampaikan bahwa dirinya sedang sibuk dengan kegiatan lain.

“Saya ada kegiatan, masih sibuk, nanti saya hubungi lagi,” ujar Kaligis singkat.

Namun, hingga berita ini diterbitkan, belum ada klarifikasi lebih lanjut dari Pjs. Walikota mengenai penyebab tertundanya pembayaran gaji ASN dan kapan gaji tersebut akan dicairkan.

Tokoh masyarakat Tomohon, Bimo Tulung, turut menyoroti masalah ini.

Ia mengungkapkan kekhawatirannya terhadap nasib para ASN yang mengalami penundaan pembayaran gaji.

Menurutnya, anggaran untuk gaji ASN sudah semestinya tertata dengan baik dan wajib diselesaikan oleh pemerintah.

“Kasihan para ASN yang banyak tanggungan, harus bayar ini dan itu.

Belum lagi kebutuhan keluarga dan anak-anak sekolah.

Pemerintah harus segera memberikan kepastian dan menyelesaikan masalah ini,” ujar Bimo Tulung tegas.

Ia juga mempertanyakan transparansi dalam pengelolaan anggaran di Pemkot Tomohon, mengingat gaji ASN adalah salah satu kewajiban pemerintah yang harus diprioritaskan.

Keterlambatan gaji ini tidak hanya berdampak pada kehidupan sehari-hari para ASN, tetapi juga berpotensi menimbulkan masalah sosial di kalangan masyarakat.

Banyak ASN yang bergantung sepenuhnya pada gaji bulanan untuk memenuhi kebutuhan dasar keluarga.

Jika keterlambatan ini terus berlanjut, dikhawatirkan akan semakin memperburuk kondisi ekonomi rumah tangga mereka.

Salah satu ASN menyatakan bahwa ia sudah harus meminjam uang dari kerabat untuk menutupi kebutuhan mendesak.

“Saya sudah pinjam sana-sini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, tapi sampai kapan harus begini? Pemerintah harus segera mengambil tindakan,” ungkapnya dengan nada putus asa.

Di tengah kekecewaan yang meluas, para ASN berharap agar Pemkot Tomohon segera memberikan penjelasan resmi terkait keterlambatan pembayaran gaji dan memastikan pencairan secepat mungkin.

Mereka menuntut agar masalah ini menjadi prioritas pemerintah, mengingat dampak langsungnya terhadap kesejahteraan ASN dan keluarga mereka.

Sampai saat ini, belum ada kepastian kapan gaji ASN di Tomohon akan dibayarkan.

Semua mata kini tertuju pada Pjs. Walikota dan jajaran Pemkot untuk segera memberikan solusi atas krisis ini.

Para ASN berharap agar keterlambatan ini tidak terulang di masa mendatang, dan hak-hak mereka sebagai pegawai negeri sipil dapat dipenuhi tepat waktu.

[**/ARP]