Sementara itu, Rickson Karundeng dalam diskusi tersebut menyoroti pentingnya peran literasi sejarah melalui tulisan-tulisan jurnalistik. Ia menilai, wartawan memiliki kekuatan untuk membangkitkan kembali memori kolektif masyarakat, termasuk memperkenalkan kembali tokoh-tokoh yang mulai terlupakan.

“Lewat tulisan, wartawan dapat membangkitkan kembali ingatan kolektif masyarakat, termasuk mengenalkan tokoh-tokoh jurnalis seperti Mendur bersaudara,” ujar Karundeng.

Ia pun mengajak PWI Tomohon untuk terus mengawal proses pengusulan, salah satunya dengan menyelenggarakan forum-forum diskusi yang melibatkan para pemangku kepentingan, akademisi, hingga pemerintah daerah.

Diskusi ini turut dihadiri oleh Sekretaris PWI Sulut Ardison Kalumata, Ketua PWI Kota Tomohon Hendra Mokorowu, Sekretaris PWI Kota Tomohon Recky Pelealu, serta sejumlah anggota PWI Sulut dan Tomohon lainnya.

Langkah PWI Tomohon ini dinilai sebagai upaya konkret untuk mengangkat kembali peran jurnalis dalam sejarah perjuangan bangsa, serta membangun kesadaran generasi muda akan pentingnya menghargai para pelaku sejarah yang bekerja di balik layar lensa.

[*/ARP]