JAKARTA, PRONews5.com– Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto merevisi keputusan mutasi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo yang sebelumnya dicopot dari jabatan strategis sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I), dan kini membatalkannya secara resmi melalui Keputusan Panglima TNI yang diterbitkan pada Jumat, 2 Mei 2025.
Dalam salinan perubahan I Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/554.a/IV/2025 yang diterima media, perubahan signifikan terjadi pada poin keempat.
Nama Letjen Kunto yang semula akan digeser menjadi Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), kini diganti dengan Mayjen Yusman Madayun, perwira tinggi TNI AD yang disebut telah memasuki masa pensiun.
Letjen Kunto Arief Wibowo, yang merupakan putra Wakil Presiden ke-6 RI Jenderal (Purn) Try Sutrisno, sempat menjadi perhatian publik.
Hal ini menyusul munculnya namanya dalam daftar mutasi tidak lama setelah ayahnya terasosiasi dengan Forum Purnawirawan TNI yang menuntut pencopotan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Revisi mutasi ini memunculkan spekulasi soal dinamika internal dan tekanan politik di tubuh TNI.
Sebelumnya, posisi Kunto disebut telah digantikan oleh Laksamana Muda TNI Hersan, mantan ajudan Presiden Joko Widodo.
Namun keputusan terbaru Panglima TNI memastikan Letjen Kunto tetap menjabat sebagai Pangkogabwilhan I — posisi strategis yang mengkoordinasikan kekuatan gabungan wilayah pertahanan di bagian barat Indonesia.
Letjen Kunto Arief Wibowo merupakan perwira senior lulusan Akademi Militer 1992 dari kecabangan infanteri.
Ia pernah menduduki berbagai posisi penting, termasuk Danrem 044/Garuda Dempo, Danpussenif, Pangdivif 3/Kostrad, hingga Pangdam III/Siliwangi. Pada tahun 2024, ia naik pangkat menjadi Letnan Jenderal dan ditunjuk sebagai Pangkogabwilhan I, menggantikan Letjen Muhammad Saleh Mustafa.
Kunto dikenal memiliki rekam jejak yang solid di lingkungan TNI, dan merupakan sahabat seangkatan dari Pangkostrad saat ini, Letjen Maruli Simanjuntak.
Selain tugas dalam negeri, ia juga pernah mengikuti pendidikan militer luar negeri, termasuk di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) dan menerima berbagai brevet dan penghargaan dari negara sahabat.
Dengan pembatalan mutasi tersebut, Letjen Kunto tetap memegang tongkat komando sebagai Pangkogabwilhan I.
Keputusan Panglima TNI ini dinilai sebagai upaya untuk menjaga stabilitas internal sekaligus memperkuat barisan strategis pertahanan nasional di tengah sorotan publik dan dinamika politik yang berkembang. Masa depan karier Letjen Kunto pun kembali terbuka lebar di lingkungan TNI.
[**/ML]