Oleh: Donny Turang

TOMOHON, PRONews5.comPada suatu pagi berkabut di Kakaskasen, deru sirine memecah hening Kota Tomohon yang kala itu masih belajar menata diri sebagai daerah otonom baru.

Di tepi Jalan Parakletos, berdiri sebuah bangunan sederhana—lebih mirip kantor pelayanan umum ketimbang markas polisi.

Namun dari gedung inilah perjalanan panjang institusi keamanan Kota Tomohon dimulai.

Bangunan kecil itu menjadi saksi kelahiran Polres Tomohon.

Ia menyimpan riwayat yang tidak hanya berisi soal struktur dan jabatan, tetapi juga detak nadi pengabdian yang ikut bertumbuh bersama kota yang kini dikenal sebagai Kota Bunga.

Ketika Tomohon Masih Sebuah Kecamatan dalam Pelukan Minahasa

Dua dekade lalu, Tomohon belum seramai hari ini.

Ia hanyalah kecamatan yang bernaung di bawah Polres Minahasa.

Polsek Tomohon—dengan personel terbatas—menjadi garda terdepan bagi masyarakat kota kecil yang mulai mencari identitas.

Tak ada teknologi canggih. Tak ada gedung megah. Yang ada hanyalah pendekatan humanis: menyapa warga, menjaga kampung, dan hadir ketika masyarakat membutuhkan.

Di masa itu, polisi bukan sekadar aparat, tetapi bagian dari denyut sosial Tomohon.

Fondasi Polres Tomohon dirintis dari sini—dari kesederhanaan, kedekatan, dan rasa tanggung jawab terhadap kota yang sedang bertumbuh.

2003: Tomohon Menjadi Kota, dan Segalanya Berubah

Ketika Tomohon resmi menjadi kota otonom pada 2003, gelombang perubahan mengalir ke berbagai lini—termasuk kepolisian. Kota yang mandiri membutuhkan struktur keamanan yang berdiri sendiri.

Pemekaran wilayah dilakukan:
Tomohon Utara, Tomohon Tengah, Tomohon Selatan. Lalu pada 2004 muncul Tomohon Timur dan Tomohon Barat.

Ini bukan sekadar pembagian wilayah. Ia menjadi landasan penataan keamanan kota yang semakin dinamis dan padat.

Tomohon yang bertumbuh menuntut struktur keamanan yang ikut bertumbuh.

1 September 2004 — Lahirnya Polres Tomohon

Tanggal ini menjadi tonggak sejarah besar. Polres Tomohon diresmikan dan berdiri di Kakaskasen 3, Jalan Parakletos, di seberang Kampus UKIT. Bangunannya sederhana, tetapi misinya besar.

Kapolres pertama, AKBP Edward E. Tamboto, menanamkan prinsip penting: kota harus dijaga dengan standar kota. Dari kepemimpinannya inilah penataan dimulai.

Polsek dikelola sesuai karakter wilayah:

  • Polsek Tomohon Tengah (Kuranga Talete)
  • Polsek Tomohon Utara (Kinilow)
  • Polsek Tomohon Selatan (Uluindano)

Pos-pos polisi berdiri di Rurukan dan Taratara. Sementara Polsek Sonder dan Polsek Tombariri diambil dari Polres Minahasa untuk memperluas cakupan penjagaan.

Tomohon kini punya rumah keamanan sendiri — dan identitas kepolisian yang makin kuat.

Ketika Kakaskasen Mulai Terasa Sesak

Seiring pertumbuhan kota yang pesat—wisata, penduduk, aktivitas keagamaan—tantangan keamanan semakin kompleks. Gedung Mapolres di Kakaskasen yang sebelumnya terasa lega kini menjadi padat dan tidak lagi memadai.

Kegiatan bertambah. Teknologi berkembang. Ruang makin terbatas. Tomohon membutuhkan markas baru yang mampu menjawab dinamika zaman.

Kolongan: Level Baru Sebuah Polres

Pencarian lahan memuncak pada satu lokasi: Kelurahan Kolongan 1. Di sini berdiri Mapolres Tomohon yang baru—modern, luas, representatif, dan menjadi wajah baru kepolisian Tomohon di era modern.

Pindahnya markas bukan sekadar perpindahan fisik.

Ini adalah langkah menuju fase baru—dari struktur yang cukup, menjadi struktur yang siap menghadapi masa depan.

Mapolres Tomohon di Kolongan adalah simbol kesiapan, profesionalitas, dan modernisasi.

Di Balik Seragam: Mereka yang Menjaga Sebelum Kita Cemas

Keamanan sebuah kota bukan hanya soal patroli, laporan, atau ruang tahanan.

Ia adalah tentang manusia: mereka yang berangkat bekerja ketika kita tertidur, dan pulang ketika kita sudah merasa aman.

Sirine mungkin hanya terdengar beberapa detik. Namun cerita di baliknya menempuh perjalanan puluhan tahun.

Jejak Para Pemimpin Polres Tomohon

  • AKBP Drs. Edward E. Tamboto (2004–2006)
  • AKBP Budhy W. Soemantiri (2006)
  • AKBP Drs. Didi H. Soepandi (2006–2008)
  • AKBP Suyanto, S.I.K., M.Si. (2008–2011)
  • AKBP J. Marlien R. Tawas, S.H., M.H. (2011–2013)
  • AKBP Ratna Setiawati, S.H. (2013–2015)
  • AKBP Monang M. Z. Simanjuntak (2015–2017)
  • AKBP I Ketut Agus Kusmayadi, S.I.K. (2017–2018)
  • AKBP Raswin B. Sirait, S.I.K., M.H. (2018–2020)
  • AKBP Bambang G. Ashari, S.I.K., M.H. (2020–2021)
  • AKBP Yuli Kurniawan, S.I.K., M.H. (2021)
  • AKBP Arian P. Colibrito, S.I.K., M.H. (2021–2023)
  • AKBP Lerry Tutu, S.I.K., M.M. (2023–2025)
  • AKBP Nur Kholis, S.I.K. (2025–sekarang)

Tomohon adalah kota yang berkembang, menata diri, dan terus bergerak maju. Begitu pula Polres Tomohon—ia tumbuh bersama masyarakat, menghadapi tantangan baru, dan menjadi bagian dari denyut kehidupan Kota Bunga.

Dari Kakaskasen hingga Kolongan, perjalanan ini adalah bukti bahwa keamanan bukan hadiah, melainkan amanah yang dijaga oleh ketekunan, kerja keras, dan dedikasi.

Penulis: Adalah Jurnalis Senior Sulawesi Utara