TOMOHON– Pilkada Serentak 2024 di Kota Tomohon menyisakan momen unik sekaligus kontroversial di TPS 1 Kelurahan Kakaskasen Satu, Kecamatan Tomohon Utara.
Sejumlah emak-emak yang berkumpul di depan TPS mencuri perhatian dengan teriakan-teriakan mereka saat penghitungan suara berlangsung.
Ketika petugas KPPS membacakan hasil untuk pasangan calon nomor urut dua, Wenny Lumentut dan Michael Mait (WLMM), mereka kompak berteriak, “Bongkar Basis.”
Namun, yang lebih menarik adalah saat giliran hasil untuk pasangan nomor urut tiga, Caroll Senduk dan Cendy Rumajar (CSSR), emak-emak ini dengan serentak meneriakkan angka “300.”
Teriakan “300” ini memicu spekulasi, mengingat isu yang sempat mencuat terkait dugaan pembagian amplop putih berisi uang Rp300 ribu sebagai bentuk “serangan fajar” oleh salah satu tim sukses pasangan calon.
Hingga kini, maksud teriakan tersebut masih menjadi tanda tanya.
Tokoh masyarakat Hanny Meruntu dan Sonny Lapian turut menyoroti fenomena ini.
“Jika mengacu pada banyaknya laporan ke Bawaslu Tomohon, demokrasi di Tomohon tidak baik-baik saja.
Angka ‘300’ yang diteriakkan bisa jadi merujuk pada dugaan serangan fajar tersebut,” ujar mereka, Sabtu (30/11/2024).
Keduanya mendesak Bawaslu Tomohon untuk mendalami hal ini agar dugaan pelanggaran pemilu dapat segera diusut tuntas.
Mereka juga berharap agar proses demokrasi di Tomohon berjalan jujur, bersih, dan sesuai aturan hukum.
[**/ARP]